Berita Batu Hari Ini

Imunisasi Dimulai, Warga Batu yang Memiliki Anak Usia 9 Hingga 59 Bulan Diimbau Ikut Imunisasi

Bulan Imunisasi Anak Nasional telah dimulai. Warga Kota Batu yang memiliki anak usia 9 hingga 59 bulan sebaiknya diikutkan imunisasi.

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/beni
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko bercengkrama dengan seorang balita di tempat imunisasi Kelurahan Dadaprejo, Jumat (5/8/2022). 

SURYAMALANG.COM|BATU – Bulan Imunisasi Anak Nasional telah dimulai. Warga Kota Batu yang memiliki anak usia 9 hingga 59 bulan sebaiknya diikutkan imunisasi.

Imunisasi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak yang lebih baik.

Di Kota Batu, Dinas Kesehatan menargetkan lebih dari 11 ribu anak mendapatkan imunisasi. Target imunisasi tahun ini lebih tinggi karena selama dua tahun lalu terkendala pandemi.

Kabid Pencegahan, dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batu dr Susan Indahwati menerangkan, pandemi telah mengakibatkan capaian imunisasi dasar pada anak di Kota Batu terhenti.

Saat ini, Dinkes Batu berupaya mengejar ketertinggalan tersebut.

“Jadi, selama pandemi dua tahun ini, terjadi kendala capaian imunisasi dasar pada anak. Alasannya adalah karena banyak pembatasan, lalu orangtua takut membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi. Sehingga banyak hak anak mendapatkan imunisasi terbengkalai. Mumpung pandemi reda, kami lakukan imunisasi kejar,” ujar Susan yang ditemui pada acara peluncuran Bulan Imunisasi Anak Nasional di Kelurahan Dadaprejo, Jumat (5/8/2022).

Selain mengejar ketertinggalan, Dinkes Kota Batu juga melakukan imunisasi tambahan untuk Campak dan Rubella. Beberapa waktu lalu, Kota Batu mengalami KLB akibat dua penyakit tersebut. Kata Susan, imunisasi tersebut muncul akibat tidak adanya imunisasi.

“Seharusnya penyakit ini tidak muncul karena imunisasi. Akibat muncul kembali, kami akan lakukan imunisasi kepada anak usia 9 sampai 59 bulan,” paparnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu mencatat, persentase penduduk umur 0-59 bulan (Balita) yang mempunyai kartu imunisasi sebanyak 98,48 persen. Balita yang mendapat imunisasi lengkap sebanyak 71,02 persen.

Imunisasi yang diberikan kepada anak jumlahnya bertambah. Awalnya 11, kini menjadi 14. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, ada tiga strategi menggalakkan imunisasi rutin pada anak guna memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Pertama, menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11 vaksin menjadi 14 vaksin.

Vaksin yang ditambahkan adalah vaksin Rotavirus untuk anti diare dan vaksin PCV untuk anti pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang diberikan untuk anak kelas 5 dan 6 SD untuk mencegah potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa.

“Pemberian vaksin HPV ini dua dosis dengan interval waktu selama 12 bulan. Jadi misal diberikan ketika kelas lima SD untuk dosis pertama, kelas 6 SD untuk dosis kedua.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko berkomitmen eksekutif akan melaksanakan program ini dengan sebaik-baiknya. Ia berpendapat, kesehatan anak-anak sangat penting di masa seperti sekarang.

Ia juga mengajak para orangtua bisa aktif mendampingi buah hatinya mendapatkan imunisasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved