Berita Arema Hari Ini
Jelang Jadwal Arema FC Lawan Bali United, Suporter Kedua Tim Kompak Minta Manajemen Surati PT LIB
Fans Bali United dan Aremania minta manajemen klub untuk berkirim surat resmi ke PT LIB yang meminta perubahan jadwal pertandingan malam ke sore
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
“Jadwal main malam ini sangat memberatkan, karena kick off-nya jam 21.30 malam." ujar Ahmad Bersih, yang tinggal di Karangasem ini.
"Setelah selesai pertandingan, kami dari Karangasem bisa sampai ke rumah jam 2 dini hari." paparnya.
"Itu sangat membebani karena kami harus kerja besok paginya, ada juga yang sekolah,” tambahnya.
Jadwal main yang terlalu malam ini pula yang menyebabkan kehadiran penonton atau fans menjadi minim.
Saat melawan RANS Nusantara, fans BU yang hadir di stadion hanya 7 ribuan orang.
Jauh dari kapasitas stadion sebanyak 18.000 orang.
“Selain karena sistem tiket online karena masih banyak fans yang belum paham cara membeli tiket secara online, minimnya penonton atau fans yang datang ke stadion karena akibat jadwal mainnya yang terlalu malam. Idealnya mainnya mulai jam 7 atau 8 malam,” katanya.
Baca juga: Imbauan Pakai Atribut Arema saat HUT Arema yang ke-35 Dikritik Aremania dengan Sebutan Ndeso
Ahmad Bersih pun meminta manajemen Bali United bersuara dan mendesak PT LIB dan PSSI agar pertandingan tidak dimulai terlalu malam.
Manajemen bisa mengikuti jejak Persebaya Surabaya terkait permintaan perubahan jadwal ini.
“Harusnya manajemen Bali United juga protes. Tapi kita di sini kok lambat sekali. Pengalaman Bonek Persebaya yang bersurat ke LIB dan PSSI, dan direspon cepat,” kata Ahmad Bersih,yang pernah membayar kaul jalan kaki dari Karangasem hingga ke Stadion Dipta usai BU juara Liga 1 2021/2022 ini.
“Kenapa Bali yang main lebih malam tidak protes, manajemen seharusnya memikirkan hal ini juga. Jangan hanya memikirkan keuntungan. Tolong pikirkan fans yang dari jauh-jauh. Karangasem, Negara, Singaraja, dan lainya. Manajemen menuntut fans untuk loyal dan royal mendukung tim, tapi ini tidak dipikirkan. Sudah tiga laga, tapi belum ada respon dari manajemen,” lanjutnya.
Ahmad Bersih yang sudah menjadi supporter sepak bola di Bali sejak era Gelora Dewata ini berharap manajemen bisa segera melakukan protes kepada PT LIB.
Harapannya jadwal malam-malam bisa berubah, walaupun tanpa siaran langsung di televisi.
“Ga apa-apa ga disiarkan langsung. Karena ini sebenarnya kan hanya permainan LIB dan pemegang hak siar. Otomatis kalau penonton ga ke stadion, penonton akan nonton di televisi. Inilah yang diinginkan pemegang hak siar karena mereka diuntungkan,” ujar Ahmad Bersih.
Sekali lagi, Ahmad Bersih meminta manajemen Bali United harus memikirkan kondisi yang tidak menguntungkan bagi fans, dan juga manajemen.