Breaking News

Beria Kediri Hari Ini

Kushartono Sebut Salam Merdeka yang Benar Bukan Mengepal, Tapi Begini Menurut Maklumat Pemerintah

Berbagai elemen masyarakat menggelar upacara Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia Ke-77 di rumah masa kecil Presiden Soekarno Desa Pojok, Kecamatan Wates

Penulis: Didik Mashudi | Editor: rahadian bagus priambodo
surya.co.id/didik mashudi
Peserta upacara Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke-77 memekikkan salam merdeka dengan tangan terbuka di rumah masa kecil Bung Karno Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kab Kediri, Rabu (17/8/2022). 

SURYAMALANG.COM|KEDIRI - Berbagai elemen masyarakat menggelar upacara Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia Ke-77 di rumah masa kecil Presiden Soekarno Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kab Kediri, Rabu (17/8/2022).

Pada kegiatan ini peserta upacara wajib  menyampaikan Salam Merdeka. Namun ternyata banyak peserta yang salah kaprah dalam melakukan salam merdeka dengan tangan mengepal.

Sesuai ketentuan, salam merdeka dilakukan dengan kondisi telapak tangan terbuka bukan mengepal seperti yang sering dijumpai saat ini.

Kushartono, Ketua Harian Persada Sukarno mengatakan, saat ini melihat pidato para pejabat mengucapkan salam merdeka dengan tangan mengepal dengan keyakinan dan percaya diri.

Padahal menurut aturan  salam merdeka dengan tangan mengepal jelas salah. "Yang  benar bukan mengepal, tapi dengan tangan terbuka,” jelas Kushartono.

Dijelaskan ada peraturan pemerintah yang mengatur terkait pekik merdeka yang merupakan salam nasional ini. 

Pekik merdeka  sebagai salam nasional ditetapkan dalam maklumat pemerintah pada tanggal 31 Agustus 1945 dan salam nasional ini resmi berlaku mulai tanggal 1 September 1945.

"Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan kata “Merdeka”,” jelasnya. 

Diungkapkan Kushartono, tata cara salam tersebut ada makna filosofinya. Yaitu lima jari yang menunjukkan lima sila Pancasila, pundak atau bahu menunjukkan tanggung jawab dan kemudian teriakan merdeka yang artinya Negara Indonesia hanya dapat berdiri tegak berlandaskan Pancasila bukan oleh ideologi lain.

"Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah,” tandas Kushartono.

Sumaryono panitia yang menjaga gapura pintu lokasi upacara di rumah Persada Sukarno mengakui masih banyak yang salah dalam memekikkan salam merdeka dengan tangan mengepal. Karena yang benar salam merdeka dengan telapak tangan terbuka.(didik mashudi)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved