Berita Malang Hari Ini
Warga Kota Malang Manfaatkan Sampah untuk Budidaya Maggot, Dijual Rp 100.000 Per 3 Kg
Warga RT 11/RW 1 Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya maggot dan menghasilkan cuan atau uang.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
Untuk menyikapi itu, peternak biasanya mencampur dengan maggot kering atau segar. Di Indonesia, harga maggot bisa mencapai Rp 5000-Rp 10.000 per kg.
Namun dari hasil maggot di RT-nya dijual Rp 100.000 per 3 kg untuk maggot segar ke usaha pemancongan di Malang.
Dikatakan, harga maggot yang mahal itu ketika akan jadi lalat. Budidaya yang dikelola warga itu direncanakan akan melebar ke budidaya lele dengan sistem bioflog yang bisa dikelola karang taruna.
"Rencana seperti itu dari hasil keuntungan maggot. Nanti jika budidaya lele berkembang, rencana ingin dibelikan oven agar maggot bisa dikeringkan sehingga harga jualnya tinggi" tambahnya.
Kepompong maggot setelah dikeringkan juga bisa dimanfatkan sebagai pupuk organik.
Menurut Dimas, sebelum membuat budidaya maggot, ia juga belajar dulu ke usaha serupa di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.
Sehingga bisa tahu bahwa maggot bisa dihasilkan sendiri. Untuk mengurangi bau, ia juga memanfaatkan limbah jamu dari warga.
"Budidaya maggot ini bisa dilakukan di rumah," katanya.
Sebanyak 1 kg maggot mampu makan sampah organik antara 2-5 kg/hari karena rakusnya.
Dikatakan memang banyak budidaya maggot yang makan dari kotoran hewan.
Tapi di tempatnya disebut maggot bersih karena makan sampah organik.