Pesawat TNI AL Jatuh
Sosok Lettu Judistira Eka Permady, Pilot TNI-AL Itu Gugur Saat Istri Akan Melahirkan Anak Pertama
Sosok Lettu Laut (P) Judistira Eka Permadi, pilot Pesawat Latih TNI-AL itu gugur dalam tugas di saat sang istri tengah bersiap melahirkan anak pertama
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sosok Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady, pilot Pesawat Latih TNI-AL jenis Bonanza G-36 T-2503 yang jatuh di Selat Madura meninggalkan seorang istri yang tengah hamil.
Sosok Lettu Laut (P) Judistira Eka Permadi, pilot Pesawat Latih TNI-AL itu gugur dalam tugas di saat sang istri tengah bersiap melahirkan anak pertamanya.
Pilot Letnan Satu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letnan Dua Laut (P) Dendy Kresna Bhakti merupakan dua penerbang yang berada di dalam Pesawat Latih TNI-AL jenis Bonanza G-36 T-2503 yang mengalami musibah pada Rabu (7/9/2022).
Baca juga: Istri Pilot Pesawat Latih TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Hamil Tua dan Akan Lahirkan Anak Pertama
Pesawat TNI AL itu jatuh setelah hilang kontak seusai latihan anti-serangan udara atau Air Defense Exercise (Adex) Siaga Armada II,
Pesawat Latih TNI-AL jenis Bonanza G-36 T-2503 diketahui jatuh di alur pelayaran Barat surabaya atau di Selat Madura.
Bangkai pesawat dengan jenazah dua penerbang ditemukan di dalamnya pada hari ini, Kamis (8/9/2022).
Seperti apa sosok Lettu Laut (P) Judistira Eka Permadi, pilot Pesawat Latih TNI-AL jenis Bonanza G-36 T-2503 yang gugur ?
Berdasarkan catatan di akun Facebooknya, Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady diketahui berasal dari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Ia lulus dari SMAN 2 Bondowoso pada 2012.
Berdasarkan riwayat postingan di akun facebooknya, ia mulai bertugas di TNI AL pada Juli 2017.
Pada 2 Juni 2021, ia mengunggah foto yang diduga momen pertunangannya dengan sang ke kasih.
Almarhum diketahui telah menikah tahun lalu dan kini sang istri tengah hamil anak pertama mereka.
Semenjak menikah dengan VI (inisial nama istri) sekitar setahun lalu, pilot yang menjabat Wadan Pesud 2 Flight II Ron 200 itu, tinggal serumah dengan mertuanya.
Mereka tinggal di Jalan Patria Raya, RT 19, RW 01, Bambe, Driyorejo, Gresik.
Baca juga: Jenazah Pilot dan Kopilot Pesawat TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Ditemukan, Akan Dimakamkan Besok
Bibi VI, Eni Sriwijayati, mengatakan kini VI dalam keadaan mengandung anak pertama dengan usia kehamilan sembilan bulan.
"Benar, 9 bulan. Sudah mau melahirkan. Maunya minggu depan, kalau nggak salah tanggal 1. Kalau enggak akhir (bulan) ini ya tanggal 1 (Oktober). Iya (9 bulan) kata dokternya gitu," ungkap Eni.
Di kalangan para tetangga, sosok Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dikenal sopan.
Tetangga yang tinggal bersebelahan tepat di sisi kanan rumah sang pilot, Puguh Budi Santoso, mengatakan, Yudistira kerap menyapa para warga ketika berpapasan di sepanjang jalan permukiman tempat tinggal di Jalan Patria Raya, RT 19, RW 01, Bambe, Driyorejo, Gresik.
"Ya mungkin dulu saat baru, belum kenal, ya wajar. Tapi setelah tahu. Ya gimana, kalau dibilang grapyak ya grapyak," katanya saat ditemui TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM, Kamis (8/9/2022).
Bahkan saat diundang menghadiri acara sejumlah warga yang memiliki hajat, judistira akan berusaha hadir memenuhi undangan tersebut selama tidak terbentur waktu jam dinas.
"Kalau (undangan acara warga) kayaknya enggak. Karena pulang dinas dan terbentur waktu. Jam dinasnya kan luar biasa. Seandainya bisa waktunya, kalau ada kerja bakti ya ikut bantu," jelasnya.

Setahu Puguh, rumah yang ditinggali Yudistira merupakan merupakan rumah utama dari istrinya berinisial VI, dan kedua mertuanya.
Yudistira tinggal di rumah tersebut sejak setahun lalu, atau tepat setelah menikah dengan VI.
"Pokoknya setelah menikah tinggal di sini. Kalau 2 tahun enggak. Anaknya aja belum lahir. Setahun mungkin (tinggal di sini). Yang jelas ini rumahnya, mertuanya (Yudistira). Bukan rumah sendiri," terangnya.
Kedua mertua Yudistira, atau orangtua VI diketahui sebagai anggota aktif TNI AL.
"Memang iya, setahu saya. Bapak mertuanya sekarang dinas di Ambon, kalau gak salah. Masih dinas. Ibu mertua ini, juga TNI-AL," katanya.
"Kalau menyebutkan, bahkan ibu dari bapak mertuanya (Judistira) juga TNI-AL, tapi sudah meninggal. Iya (keluarga besar TNI). Masih aktif semua. Iya (yang di Ambon dan yang perempuan). Kalau pangkat saya enggak tahu," pungkasnya.
Jenazah Ditemukan di dalam Badan Pesawat Terbang
Jenazah Pilot Letnan Satu Laut (P) Judistira Eka Permady ditemukan masih berada di dalam badan pesawat terbang Bonanza G-36 T-2503 yang jatuh di Selat Madura hari ini, Kamis (8/9/2022).
“Jam 10.00 WIB ditemukan di kedalaman laut 14 meter, (jenazah) masih di dalam bangkai pesawat dan sudah dievakuasi ke RSAL Surabaya,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Mabesal, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Jenazah saat ini disemayamkan di Wisma Perwira Juanda dan akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AL di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022).
Adapun Judistira merupakan wakil komandan pesawat udara 2 Flight II Ron 200 dan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 62
Sedangkan, Dendy merupakan wakil komandan pesawat udara Flight II Ron 600.

Dari hasil pencarian tim SAR TNI AL, petugas menemukan 1 pintu sebelah kanan, dan 1 headset crew di lokasi ditemukannya pesawat. Pesawat juga ditemukan dalam kondisi terbalik dan rusah berat.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Bonanza dilaporkan hilang kontak di Selat Madura, tepatnya di perairan antara Bangkalan dan Gresik, Rabu (7/9/2022).
Sebelum dilaporkan hilang kontak, pesawat lebih dulu lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, Rabu, pukul 08.45 WIB.
Pesawat produksi Amerika Serikat ini terbang dalam rangka latihan anti-serangan udara atau Air Defense Exercise (Adex) Siaga Armada II.
Namun demikian, sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak di antara perairan di Bangkalan dan Gresik, atau Selat Madura, sekitar pukul 08.55 WIB.
TNI AL menyebut pesawat jatuh dan tenggelam di kedalaman sekitar 10-15 meter.
Dalam proses pencarian, TNI AL mengerahkan 7 KRI, 1 pesawat CN-235, 2 Helikopter, 2 Kapal Angkatan Laut (KAL), 2 Tim Kopaska, dan 2 tim penyelam.
Adapun pesawat ini dipiloti oleh Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady NRP 22360/P dan Co Pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti NRP 22613/P.