Berita Madiun Hari Ini

Saldo Tabungan Warga Madiun Rp 322 Juta Lenyap Dalam 1 Jam, BRI Sebut Kejahatan Sociaal Engineering

BRI menyebut Hari menjadi korban tindak kejahatan Sociaal Engineering karena telah memberikan data transaksi perbankan terutama password dan PIN.

TribunJatim/Sofyan Arif Candra
Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Hari Wahyudi (51) Kehilangan Saldo Tabungan Senilai Rp 322,9 Juta 

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Bank Rakyat Indonesia (BRI) angkat bicara terkait kasus hilangnya saldo tabungan senilai Rp 322,9 juta milik nasabah asal Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Hari Wahyudi (51).

Melalui pesan tertulis, Pemimpin Cabang BRI Kantor Cabang Madiun, Rizky Andhika menyatakan telah menerima pengaduan nasabah tersebut dan sedang menindaklanjutinya dengan melakukan investasi.

BRI menyebut Hari menjadi korban tindak kejahatan Sociaal Engineering karena telah memberikan data transaksi perbankan terutama password dan PIN.

Akibatnya, transaksi pemindahan dana dari rekeningnya dapat berjalan sukses. 

"BRI berempati atas hal tersebut, namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan," tulis Rizky.


Berikut ini pernyataan tertulisnya:


*Standby Statement*


Terkait dengan berkurangnya saldo nasabah di KC BRI Madiun kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. BRI telah menerima serta menindaklanjuti pengaduan nasabah, dengan melakukan investigasi atas pengaduan dimaksud.

2. Ybs merupakan korban tindak kejahatan Social Engineering, yang disebabkan nasabah memberikan data transaksi perbankan (password), PIN yang bersifat pribadi dan rahasia sehingga transaksi pemindahan dana dapat berjalan sukses.

3. BRI menghimbau nasabah, agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM dan juga menjaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, nomor OTP transaksi, dsb. kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.

BRI berempati atas hal tersebut, namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan.

4. BRI menghimbau nasabah untuk senantiasa menggunakan saluran resmi website dan social media resmi (verified/centang biru) sebagai media komunikasi yg dapat diakses oleh masyarakat melalui:
 ◦ Web: www.bri.co.id
 ◦ IG: @bankbri_id
 ◦ Twitter: bankbri_id, kontak bri, promo_bri
 ◦ FB: Bank BRI
 ◦ Youtube: Bank BRI
  ◦ Tiktok: Bank BRI

5. Apabila mendapat notifikasi melalui sms/email atas transaksi yang tidak dilakukan, nasabah agar segera menghubungi Contact BRI 14017/1500017 untuk melakukan pemblokiran rekening.


Rizky Andhika 
Pemimpin Cabang BRI KC Madiun

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Tabungan Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) asal Kabupaten Madiun, Hari Wahyudi (51) senilai Rp 322,9 juta raib dalam sehari.

Hari mengatakan, uangnya ludes pada Kamis (1/9/2022) lalu setelah menerima telepon dari nomor yang tidak ia kenal sebanyak tiga kali. 

Uang Rp 322,9 juta tersebut terkuras hanya dalam kurun waktu 70 menit lewat 10 kali transaksi. 

Pria asal Desa Purworejo, Kecamatan Geger tersebut sangat menyesalkan insiden tersebut lantaran uang itu digunakan untuk membangun sekolah milik yayasan di bawah naungan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

"Untuk membangun lantai 4 SMK, lokasinya di Kediri ," kata Hari, Senin (26/9/2022).

Hari pun telah berkonsultasi dengan pihak Ponpes Lirboyo terkait musibah yang menimpanya itu.

"Pihak pondok mau membantu untuk menuntut hak-hak saya. Termasuk mencari lawyer (pengacara)," lanjut pemilik usaha Las besi dan baja tersebut.

Untuk pembangunan sekolah sendiri Hari akan kembali berkonsultasi kepada pihak Ponpes Lirboyo.

Namun ia sangat ingin melanjutkan pembangunan sekolah tersebut sekalipun ia harus menutup kekurangannya.

Lebih lanjut, Hari mengatakan sebelumnya ia sudah berkonsultasi ke Kantor Cabang BRI Madiun terkait tabungannya yang hilang itu namun belum menemukan solusi.

Ia pun telah menindaklanjutinya dengan konsultasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) Kediri.

"Saya juga sudah lapor ke Satreskrim Polres Madiun di hari yang sama saat uang tabungan saya hilang," pungkasnya

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved