TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Arema FC Sambat Dihukum PSSI Tak Boleh Main di Kandang, Juragan 99 : Tidak Ada Pemasukan Tiket
PSSI memberikan hukuman Arema tidak boleh main di kandang lagi akan memberikan dampak yang signifikan kepada manajemen.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Hukuman yang ditetapkan oleh PSSI terkait tragedi Kanjuruhan dinilai terlalu berat diungkapkan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
PSSI memberikan hukuman Arema tidak boleh main di kandang lagi akan memberikan dampak yang signifikan kepada manajemen.
Dampak hukuman PSSI untuk Arema FC yang tak bisa main di kandang lagi dijelaskan Juragan 99.
Gilang Widya Pramana selaku Presiden Arema FC atau yang akrab disapa Juragan 99 ini mengurai apa saja kerugian yang akan ditanggung oleh klub.
Hal itu diungkap Gilang seiring penilaian publik yang menganggap hukuman untuk Arema FC terlalu ringan.
Diketahui PSSI memberikan sanksi untuk Arema FC akibat tragedi yang menelan ratusan korban pada Sabtu, (1/10/2022).
Dalam sanksi yang diberikan PSSI, Arema FC tak bisa bermain di kandang lagi sampai akhir musim Liga 1 2022.
Hal itu seperti diungkap Erwin Tobing selaku Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
"Arema FC bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah," kata Erwin Tobing sebagaimana dilansir dari laman resmi PSSI, Minggu (2/10/2022).
"Selain itu, sanksi lainnya juga menanti," ujar Erwin Tobing.
Menanggapi ancaman tersebut, beberapa masyakarat menilai hukuman yang diterima Arema FC masih kurang.
Bahkan sebagian ada yang mengusulkan Arema FC didegradasi, namun pendapat lain justru diungkap Gilang Widya Pramana.
Juragan 99 berpendapat hukuman tak bisa bermain di kandang sampai akhir musim sudah cukup memberatkan pihaknya.
Gilang kemudian menjelaskan terkait kerugian apa saja yang bisa diterima Arema FC akibat tak dapat bermain di kandang.
Pertama Arema FC bakal kehilangan pemasukan dari penjualan tiket.