TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Tragedi Stadion Kanjuruhan, KontraS Ikut Lakukan Penyelidikan, Soroti Aspek Kekerasan dan Kelalaian
Tragedi Stadion Kanjuruhan, KontraS Ikut Lakukan Penyelidikan, Soroti Aspek Kekerasan dan Kelalaian
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Eko Darmoko
"Fanatik yes, tapi jangan sampai ada korban," ucap Sutiaji, Jumat (7/10/2022).
Dia mengatakan, bahwa insiden di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania telah melukai hati Aremania dan citra Kota Malang sebagai kota toleran.
Menurutnya, sepak bola sudah menjadi sebuah entitas yang ada di Kota Malang dan diminati masyarakatnya.
Sutiaji meyakini, masyarakat Kota Malang dan seluruh Aremania selalu menjunjung tinggi semangat dan cinta damai.
"Saya tidak ikhlas manakala Malang diciderai, seakan-akan Malang membuat kekacauan, membawa citra menjadi tempat kerusuhan sepak bola."
"Karena gelora kedamaian bola sudah disuarakan dari Malang."
"Kita tahu semua, bahwa sahabat-sahabat kita, Aremania semua cinta kedamaian," terangnya.
Dia juga berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak menyepelekan persoalan sekecil apapun.
Hal ini sebagai bentuk pembelajaran atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 kemarin.
"Jangan menyepelekan persoalan yang kecil. Jangan diremehkan."
"Mungkin remehnya ya mohon maaf, contoh mungkin ada yang lari pertama untuk memberikan support ke lapangan, saya yakin di menyesal."
"Sama halnya yang menembakkan gas air mata pertama," tandasnya.