TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Jumlah Korban Tragedi Arema Masih Terus Bertambah, Bahaya Gas Air Mata Bisa Sebabkan Sulit Bernapas
Update jumlah korban tragedi Arema masih terus bertambah sejak Sabtu (1/10/2022) lalu. Simak juga bahaya gas air mata yang bisa mengancam nyawa.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Seperti yang dialami Helen, dia menderita trauma di wajah, patah tulang tangan dan mengalami cedera di dada dan perut.
"Kondisinya korban pada saat pendarahan, terus menurun. Saat dilakukan pembedahan, kami lihat ada pendarahan 50cc. Pasca operasi sudah memakai alat bantu nafas," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah korban meninggal Tragedi Kanjuruhan diumumkan berjumlah 125 orang.
Jumlah korban meninggal dunia selanjutnya terdata meningkat menjadi 131 jiwa.
Dengan berpulangnya, Helen Pricela maka jumlah korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan kini menjadi 132 orang.
Bahaya Gas Air Mata Bisa Sebabkan Sulit Bernapas

Penggunaan gas air mata saat menangani kerusuhan Arema vs Persebaya Surabaya di ajang Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) dipertanyakan banyak orang.
Lantas, apa itu Gas Air Mata? dan Bahaya Air Mata?
Wartawan SURYA MALANG telah mewawanarai Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah SKep Ns MKep.
Ia mengungkapkan gas air mata mengandung 3 kumpulan bahan kimia salah satunya yang sering digunakan adalah chloroacetophenone yang disingkat dengan CN dan chlorobenzylidenemalononitrile atau yang disingkat CS.
Paparan bahan kimia tersebut secara langsung dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan, dan kulit.
"Senyawa CS ini biasanya diformulasikan dengan beberapa bahan kimia, terutama pelarut metil isobutil keton (MIBK) yang digunakan sebagai pembawa.
Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang dapat menyebabkan rasa nyeri, ketika gas air mata terpapar di kulit terutama pada bagian wajah dan mata akan menimbulkan rasa perih dan pedih," urainya.
Selain itu mengalami beberapa nyeri gas air mata dapat juga menimbulkan rasa gatal pada kulit, panas, dan penglihatan kabur.
Gejala lainnya yaitu terkait dengan pernapasan dapat dialami, seperti sulit bernapas, batuk, mual dan muntah.