TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Fakta Baru Tragedi Arema: Nasib Abdul Haris yang Sudah Ingatkan Polisi Jangan Pakai Gas Air Mata

Sudah lebih dari 2 pekan, kini mulai terungkap fakta terkait penggunaan gas air mata dalam laga yang berujung tragedi tersebut. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/KOMPAS.COM/Imron Hakiki/Yudha Prabowo
Potret pintu 13 di stadion Kanjuruhan (kanan) dan petugas saat menembakan gas air mata (kiri) dalam artikel Fakta Baru Tragedi Arema 

SURYAMALANG.COM - Simak fakta baru tragedi Arema saat laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada, Sabtu (1/10/2022) lalu. 

Sudah lebih dari 2 pekan, kini mulai terungkap fakta terkait penggunaan gas air mata dalam laga yang berujung tragedi tersebut. 

Pihak keamanan khususnya dari kepolisian, telah beberapa kali diingatkan oleh Panpel Arema FC untuk tidak memakai gas air mata saat melakukan pengamanan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.

Fakta itu diungkapkan langsung oleh Kuasa Hukum Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, Sumardhan, kepada SURYAMALANG.COM.

"Jadi, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris itu sudah berulang kali bicara dan disampaikan dalam rapat bersama Polres Malang, agar jangan menggunakan gas air mata."

"Karena bercermin dari kejadian yang terjadi di tempat yang sama (Stadion Kanjuruhan) pada 2018 silam," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (16/10/2022).

Tidak hanya itu, Sumardhan mengungkapkan saat terjadi penembakan gas air mata, pihak Ketua Panpel Arema FC tidak diberitahu.

"Logika lagi, kenapa kalau mau menembak (menembak gas air mata) tidak memberitahu ke Abdul Haris," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).

KontraS mempertanyakan atas dasar alasan apa, pihak kepolisian yang berjaga dibekali senjata gas air mata.

"Pihak kepolisian sedari awal telah dipersenjatai gas air mata. Pertanyaan saya, hal itu buat apa," ungkap Sekjen Federasi KontraS, Andy Irfan.

Dalam kesempatan itu, Andy Irfan meminta kepada pihak kepolisian untuk membuka fakta Tragedi Stadion Kanjuruhan secara gamblang pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu.

"Mari kita bicara fakta dan bertindak profesional. Negeri ini dan kita ini, membutuhkan polisi,"

"Kalau ada yang salah ya salah, jangan dilindungi. Dan kita jadikan hal ini sebagai momentum agar Polri untuk berbenah," tandasnya.

Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris Masih Tunggu Perkembangan

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved