TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Permintaan Javier Roca Jelang Latihan Arema FC, Demi Pemain Bangkit setelah Tragedi Kanjuruhan

Pelatih Arema FC, Javier Roca meminta pendampngan psikolog saat tim menggelar latihan.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Instagram @aremafcofficial
Potret pelatih Arema FC, Javier Roca (kanan) dan para pemain Arema FC (kiri) yang akan menggelar latihan setelah tragedi Kanjuruhan 

Serta mendapatkan pendampingan dari psikolog.

“Tanggal 24-31 latihan saya minta di Kota Batu sambil juga ada sesi fisik, taktikal dan psikologis disitu.

Ada sesi double juga pagi-sore,” terang mantan pelatih Persik Kediri.

Selanjutnya tim diproyeksi kembali berkegiatan rutin pada 1 November.

Namun rutinitas akan disesuaikan kembali dengan perkembangan kondisi pemain secara individu dan pemain.

“Tangal 1 mulai latihan normal di Malang atau tempat lain,” pungkasnya.

Seperti dilansir dari Kompas.com: "Arema FC Bangkit, Javier Roca Minta Kegiatan Tim Didampingi Psikolog".

Kesaksian Aremanita di Tribun 13 Stadion Kanjuruhan

"Tolong-tolong banyak orang menangis, teriak histeris, dan d isitu saya hanya pasrah," itulah yang didengar Kevia Naswa Ainur Rohma, Aremanita yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan.

Perempuan 18 tahun itu menjadi saksi Tragedi Kanjuruhan dari pintu 14 Stadion Kanjuruhan.

Dia mendengar suara teriakan dari Aremania saat berdesak-desakan untuk keluar dari tribun 14 Stadion Kanjuruhan.

Suara itu didengar oleh Kevia saat dia terjatuh dari anak tangga.

Dia tak tahu harus bagaimana, dan hanya pasrah dengan keadaan.

Tubuhnya terinjak-injak oleh kepanikan suporter lainnya imbas tembakan gas air mata yang dilontarkan aparat ke tribun Stadion Kanjuruhan.

Sembari menahan perih, kaki Kevia sempat terjepit di antara pagar anak tangga.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved