Gagal Ginjal Akut Misterius
Dinkes Batu Edarkan Imbauan ke Apotek agar Tidak Jual Obat Sirup
Dinas Kesehatan Kota Batu telah mengedarkan surat imbauan kepada apotek untuk tidak menjual obat sirup sementara waktu.
Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
Gejalanya demam atau infeksi lain selama 14 hari. Selain itu, juga terjadi kondisi diare atau mual muntah. Gejala lainnya yakni tidak kencing dalam 6-8 jam atau warna kencing seperti teh.
Anak juga didiagnosa gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya. Gagal ginjal akut ini menyerang anak yang tidak mengalami kelainan ginjal sebelumnya.
"Segera bawa anak ke rumah sakit yang ada dokter spesialis anak," imbau Susan.
Susan mengingatkan agar orangtua tidak memberi sembarang obat saat anak sakit. Ia menyarankan agar orangtua mengonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.
"Perhatikan tanda-tanda kewaspadaan dini gagal ginjal akut pada anak," terangnya.
Kementerian Kesehatan RI juga telah mengeluarkan peringatan. Tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara diminta tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirup sampai ada pengumuman resmi dari pemerintah.
"Orangtua yang memiliki anak, utamanya usia balita untuk sementara tidak mengonsumsi obat yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran tenaga kesehatan," papar Susan.
Belum ada temuan kasus gangguan ginjal pada anak di Kota Batu saat ini. Sejak akhir Agustus 2022, Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerima laporan peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) yang tajam pada anak, utamanya dibawah usia 5 tahun.
Dalam situs resmi Kemenkes RI, jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak, bahkan angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65 persen. (Benni Indo)