Berita Malang Hari Ini

Guru BK Kabupaten Malang Dilatih Atasi Trauma Healing oleh PMB UMM

60 guru Bimbingan dan Konseling (BK) Kabupaten Malang mengikuti Pelatihan Konseling Traumatik Pasca Tragedi Kanjuruhan

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
UMM
Sebanyak 60 guru Bimbingan dan Konseling (BK) Kabupaten Malang mengikuti Pelatihan Konseling Traumatik Pasca Tragedi Kanjuruhan pada Rabu (19/10/2022). Kegiatan itu diadakan oleh  unit Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebanyak 60 guru Bimbingan dan Konseling (BK) Kabupaten Malang mengikuti Pelatihan Konseling Traumatik Pasca Tragedi Kanjuruhan pada Rabu (19/10/2022).

Kegiatan itu diadakan oleh  unit Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

"Sebagian besar korban tragedi Kanjuruhan adalah mereka yang berusia remaja dan notabene menjadi siswa dan siswi. Hal itu juga berdampak pada anak didik yang berada di sekolah," jelas Ketua Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Kabupaten Malang, Inta Elok Youarti MPd di acara itu.

Sedang Kepala PMB UMM Nurudin mengatakan jika UMM sudah disediakan program serupa untuk para korban yang diberi nama Trauma Support Mobility.

"Bapak dan Ibu guru BK jadi garda terdepan untuk memberikan ketenangan bagi para siswa di sekolah yang mengalami trauma karena tragedi itu," kata Nurudin.

Dekan Fakultas Psikologi UMM Muhammad Salis Yuniardi MPsi PhD memaparkan materi tentang beberapa ciri orang yang memiliki mental sehat.

Mulai dari kemampuan untuk mengenali potensi diri, mampu menangani stres harian, dan produktif.

Bahkan juga memberikan manfaat untuk masyarakat.

Sedang trauma merupakan peristiwa yang mengancam keselamatan dan integritas diri.

Penyebabnya antara lain karena perundungan,  pelecehan seksual, demonstrasi, kecelakaan, bencana, dan lainnya.

"Begitu mengalami trauma seseorang pasti mengalami post traumatic stress (PTS) atau tahapan awal dalam trauma," tandasnya.

Ia menyebut ada dua tipe trauma. Pertama mereka yang mengalaminya langsung disebut dengan PTS primer.

Kedua adalah tidak mengalami kejadian secara langsung, baik lewat mendengar maupun melihat.

Tipe kedua inilah yang banyak dialami. Dijelaskan Salis, jika trauma mengganggu  aktivitas, maka dapat dikatakan sebagai acute stress disorder.

Jika ini terus berlangsung, maka akan jadi mood swing. Maka ia sampai pada tahap post traumatic disorder.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved