TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Aremania yang Siap Autopsi Bertambah, Selain Devi Athok Keluarga Ketua Panpel Arema FC Bersedia

Kali ini kesediaan untuk dilakukan autopsi datang dari keluarga Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris yang merupakan salah satu tersangka

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Purwanto
Devi Athok Yulfitri dan Abdul Haris menjadi dua keluarga Aremania korban Tragedi Kanjuruhan yang menyatakan bersedia memberi izin autopsi. Semoga akan ada keluarga korban yang lain yang tergugah untuk bersedia autopsi sehingga penyebab kematian Aremania di stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 terbuka 

Padahal tragedi mengerikan di stadion Kanjuruhan pasca laga arema FC Vs Persebaya Surabaya itu menelan korban jiwa 135 Aremania.

Minimnya dukungan dan peran keluarga Aremania korban tragedi Kanjuruhan yang bersedia autopsi ini pula yang sempat dipertanyakan oleh Devi Athok.

Abdul Haris bersama Kuasa hukumnya, Taufik Hidayat di Mapolda Jatim, Senin (24/10/2022) sebelum ditahan.
Abdul Haris bersama Kuasa hukumnya, Taufik Hidayat di Mapolda Jatim, Senin (24/10/2022) sebelum ditahan. (SURYAMALANG.COM/Luhur Pambudi)

Devi Athok Yulfitri , warga Bululawang malang ialah keluarga satu-satunya keluarga korban yang sejak awal menyatakan siap memberi izin autopsi jenazah dua putrinya yang jadi korban tragedi Kanjuruhan.

Devi Athok menjadi sorotan ketika ia mencabut kesediaan autopsi pada 17 Oktober lalu.

Tapi setelah mendapatkan pemahaman dan dukungan dari TGIPF dan Komnas HAM, Devi Athok kini kembali mengajukan autopsi jenazah kedua putrinya.

Setidaknya kini Devi Athok tak sendiri, ada satu lagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang sudah menyatakan siap memberi izin autopsi.

Diharapkan akan kembali ada keluarga-keluarga korban tragedi Kanjuruhan lain yang bersedia memberi izin autopsi , mengingat hanya melalui autopsi jenazah, penyebab kematian korban bisa diketahui secara pasti.

Autopsi jenazah korban tragedi Kanjuruhan bisa menjadi kunci pembuktian apakah benar gas air mata yang ditembakkan di stadion Kanjuruhan malam itu tidak berbahaya seperti klaim dari pihak kepolisian atau benar -benar sebagai 'pembunuh' ratusan Aremania.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved