Berita Malang Hari Ini
Membaca Pikiran Para Elit Muhammadiyah Kota Malang, Jelang Muktamar di Surakarta
Muhammadiyah Kota Malang yang akan berangkat ke Muktamar Muhammadiyah ke 48 pada 18-20 November 2022 di Surakarta sebanyak sembilan orang.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Malang mengadakan sarasehan pra muktamar di Hotel Savana, Minggu (13/11/2022).
Sebagai narasumber acara itu adalah Prof Syafiq Mughni MA PhD, Ketua PP Muhammadiyah dan Dr H Imam Addaruqutni MAg dan dipandu oleh Lutfi J Kurniawan.
Tema yang diangkat adalah "Membangun Politik Berkeadaban Yang Adil Makmur dan Berkemajuan". Menurut Ketua PDM Kota Malang Dr Abdul Haris MA, alasan memilih topik ini karena politik tidak lagi memperhatikan aspek-aspek kesejahteraan masyarakat. Hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
Maka sebaiknya ada pemikiran-pemikiran yang mengarahkan pada politik yang berkarakter. Politik sekarang mahal, kata dia. "Untuk jadi anggota dewan harus mengeluarkan banyak uang. Sehingga bagaimana memikirkan rakyat atau negara. Jadi menteri dll. Semua ada harganya," jelasnya pada wartawan di sela acara.
Maka diharapkan dari sarasehan ini paling tidak ada pedoman buat generasi muda yang tertarik pada bidang politik. Karena itu perlu solusi baru agar tak mahal harganya. Sedang Syafiq Mughni menyatakan bicara soal kebangsaan, maka harus membuat yang relevan sesuai dengan tujuan Muhammadiyah.
"Tujuan negara itu adalah membuat masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila. Maka untuk itu harus sepakat dulu memakai ukuran apa. Pertama ukuran instrumental/alat. Kedua bersifat substansial. Dengan adanya alat ukur agar bisa memperjuangkan Muhammadiyah sebagai alat yang ideal.
"Misalkan harus punya tokoh yang bisa jadi menteri. Berapa yang jadi gubernur, walikota sebagai instrumen untuk memenangkan pertempuran," kata dia. Ia juga memaparkan tentang tantangan yang sangat besar terkait krisis kemanusiaan. Yaitu persaingan global bisa menjurus pada perang yang susah memprediksi dampak akibat perang.
Contohnya perang Rusia-Ukraina. Dampaknya seperti gandum dan implikasi keuangan. "Muhammadiyah paling tidak ikut berperan," ujarnya. Ia juga membicarakan soal Islam fobia di beberapa negara, seperti di China. Ia sudah mengunjungi dua kamp orang muslim dari 10 yang ada di negara itu.
"Di kamp itu tinggi temboknya 10 meter. Tidak boleh sholat. Saya menanyakan beberapa dari mereka di kamp itu kenapa bisa di sana. Ada yang karena mengajari tidak memakai pasta gigi karena mengandung babi. Ada yang melarang istrinya bekerja dan hanya mengasuh anak tapi dimasukkan di kamp," kata dia.
Syafiq juga membahas tengang perubahan iklim dunia. "Ini juga jadi konsen Muhammadiyah terkait pemanasan global. Semua kekuatan dunia resah akan hal ini," katanya. Jika tidak direm, lanjutnya, maka tak ada mahluk hidup di bumi karena panasnya bumi.
"Jika tidak dirubah gaya hidupnya di mana masih boros energi, limbah plastik melimpah, maka dampaknya besar. Kita perlu memakai teologi lingkungan," paparnya. Sementara itu, utusan PDM Kota Malang yang akan berangkat ke Muktamar Muhammadiyah ke 48 pada 18-20 November 2022 di Surakarta sebanyak sembilan orang.