TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Aremania Tuntut Mantan Kapolda Jatim Ditangkap Terkait Kasus Tragedi Kanjuruhan, Aksi di Mabes Polri
Tuntut agar mantan Kapolda Jatim itu ditangkap disampaikan oleh Aremania, korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang berada di Jakarta
SURYAMALANG.COM , JAKARTA - Aremania, korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menuntut agar mantan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta segera ditangkap.
Tuntut agar mantan Kapolda Jatim itu ditangkap disampaikan oleh Aremania, korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang berada di Jakarta saat menggelar aksi di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (19/11/2022) siang.
Aksi ini dilakukan sebagai kelanjutan dari langkah hukum yang mereka tempuh dengan membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri sehari sebelumnya, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Aremania Minta Bareskrim Polri Ambil Alih Kasus Tragedi Kanjuruhan Karena Pelaku Perwira Polda Jatim
Aksi dilakukan karena mereka belum mendapat kejelasan dari laporan yang mereka buat.
Seperti diberitakan sebelumnya, rombongan Aremania, korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhansengaja datang ke Jakarta dari Jakarta dengan menumpang bus untuk melaporkan dugaan kasus pembunuhan dalam peristiwa Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.
Pada laporan yang sudah dilakukan kemarin, mantan Kapolda Jatim termasuk dalam daftar terlapor.
Selain laporan yang baru dibuat di Bareskrim Polri, nama mantan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta juga sudah masuk sebagai terlapor dalam laporan polisi yang dibuat oleh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan di Polres Malang.
Terkait aksi Aremania yang dilakukan di Bareskrim Polri hari ini, puluhan orang dominan berbaju hitam itu datang sekira pukul 13.45 WIB dengan membawa sejumlah artribut berupa kertas, bendera, hingga papan nisan.
Adapun atribut kertas yang dibawa menampilkan foto eks Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dengan bertuliskan 'Tangkap Irjen Nico Afinta ex Kapolda Jawa Timur'.
Selain itu, ada juga massa yang membawa kertas dengan gambar wajah Ketua PSSI Mochammad Iriawan alias Iwan Bule dan bertuliskan 'Gila Jabatan Buta Tragedi Kemanusiaan'.
Dari pantauan di lokasi, ada peserta aksi yang menangis karena penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan dianggap kurang maksimal.
Terlihat juga satu orang yang menggunakan kursi roda dipandu sejumlah orang.
"Gas air mata Astagfirullah," ucap peserta aksi yang ada di lokasi.
Kuasa hukum korban Tragedi Kanjuruhan, Anjar Nawan Yusky menyebut kedatangannya kali ini untuk menanyakan perkembangan laporan polisi yang sudah dibuat pada Jumat (18/11/2022) kemarin.
"Kemarin kan kita sudah meminta membuat laporan, tapi belum ada kejelasan, sekarang ke sini kita menagih itu," kata Anjar di depan Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (19/11/2022).