Berita Lumajang Hari Ini

Tingkah Pebalap Cilik yang Pemberani Sekaligus Mencemaskan di Lumajang

Ibu-ibu ingin anaknya juara 1. Tapi raut wajah mereka juga terlihat was-was, kalau harus melihat anaknya jatuh di lintasan Lumajang.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yuli A
tony hermawan
Pebalap cilik adu kebut di Jalan Lintas Timur (JLT) di Kabupaten Lumajang. 

Ibu-ibu ingin anaknya juara 1. Tapi raut wajah mereka juga terlihat was-was, kalau harus melihat anaknya jatuh di lintasan Jalan Lintas Timur (JLT) Lumajang. 

SURYAMALANG.COM, LUMAJANG -  Jam menunjukkan pukul 14.00 lewat. Biasanya jam segitu, Jalan Lintas Timur (JLT) di Kabupaten Lumajang dipadati seliweran armada truk-truk besar. Tapi, Minggu (20/11), ruas jalan tersebut diblokade. Puluhan bocah usia 7-10 tahun beradu kebut Moto GP mini.

Memasuki, arena balap ini, kedua kuping tidak henti-hentinya mendengar suara geberan gas sepeda motor 50 CC. Suasana itu sudah terasa sejak dari tempat parkiran. Semakin terdengar nyaring dari area tenda-tenda mekanik. Kemudian, makin bertalu-talu ketika mendekati area sirkuit.

Kendati begitu, orang-orang  yang berduyun-duyun datang cukup banyak. Jumlahnya bisa dibilang ada ribuan.  Terutama para orang tua, ataupun saudara pebalap cilik. Famili pebalap bocil ini rata-rata banyak yang berkumpul di area masuk menuju lintasan.

Alhasil area start, dan tepi jalan sepanjang 1 kilometer meter penuh oleh ribuan orang. Adam Pratama (7) ialah salah seorang pebalap asal Lumajang. Dia menempati grid garis nomor tiga. Pebalap yang sudah  belasan kali mengikuti kompetisi road race ini datang dengan didampingi pendukung sekitar 20 orang.

Pendukung Agam ada yang memadati di belakang start balap. Namun, ada juga yang menyaksikan di tengah atau ujung lintasan.

Hal yang sama juga pebalap lain. Tak heran, begitu, lampu hijau nyala, semua orang  menyoraki jagoan-jagoannya. 

Seru. Apalagi melihat raut wajah ibu-ibu pebalap cilik ini. Sorotan mata ibu-ibu terlihat anaknya ingin menang. Pokoknya ingin anaknya juara 1. Tapi raut wajah mereka juga terlihat was-was, kalau harus melihat anaknya jatuh di lintasan.

"Kalau jatuh ya langsung lari nolong. Namanya ibu-ibu khawatir," kata Wulan, ibu Agam.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengaku bangga dengan rider cilik yang dibina sejak dini. Pria yang karib disapa Cak Thoriq itu mengatakan, kegiatan lomba Moto GP ini merupakan salah satu rangkaian Hari Jadi Lumajang ke 767. Tema acaranya Mahameru On Racing.
 
Tujuan acara ini yakni untuk menjaring atlet-atlet berbakat. Pemerintah ingin memberikan wadah bagi anak-anak muda yang sebelumnya menyalurkan hobinya ikut balap liar. Sehingga potensi atlet yang berbakat tersebut dapat terarahkan dengan mengikuti lomba resmi.

"Tidak ada alasan lagi untuk menguji keahlian lewat balap liar. Mari dibuktikan dengan ikut lomba-lomba resmi begini. Karena sebetulnya, potensi itu ada. Makanya kami, pemerintah ingin memberikan ruang untuk anak-anak muda. Baik itu mekanik maupun bengkelnya, atau rider yang bersemangat untuk juara," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved