TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Terusir dari Malang Sejauh 250 KM, Arema FC Bisa Main di Solo, Semarang Atau Bali

Media Officer Arema FC, Sudarmaji belum merespons saat ditanya terkait penentuan homebase mereka untuk musim depan.

Arema FC
Logo Arema FC 

SURYAMALANG.COM - Arema FC hingga kini belum menentukan homebase untuk mengarungi lanjutan Liga 1 2022 pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Tim berjuluk Singo Edan tersebut dilarang untuk berkandang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang hingga kompetisi Liga 1 2022 selesai.

Hal ini sesuai dengan keputusan Komdis PSSI yang menghukum Arema FC harus menggelar laga minimal sejauh 250 KM dari Malang.

Parahnya lagi, Arema FC juga tidak akan didukung oleh Aremania hingga akhir musim nanti imbas Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Serta ada rencana renovasi Stadion Kanjuruhan, yang mengharuskan Arema FC harus mencari stadion sebagai homebase mereka untuk musim depan.

Baca juga: Dilarang Pakai Stadion Kanjuruhan Hingga Liga 1 2022 Berakhir, Bagaimana Upaya Arema Tentukan Sikap?

Saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Media Officer Arema FC, Sudarmaji belum merespons saat ditanya terkait penentuan homebase mereka untuk musim depan.

Sementara manajer International Affair Arema FC, Fuad Ardiansyah menyampaikan, bahwa penentuan homebase menjadi salah satu aspek yang harus dipenuhi Arema FC untuk mendapatkan lisensi dari AFC.

Melihat kondisi saat ini, ada sejumlah rekomendasi yang bisa digunakan Arema FC sebagai kandang baru mereka.

Jika Arema FC harus menggelar laga minimal 250 KM dari Malang, minimal stadion yang berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta bisa dijadikan home basebaru mereka.

Terdekat, Arema FC bisa bermain di Stadion Manahan Solo, yang berjarak sekitar 330 KM dari Malang.

Kemudian bisa bermain di Stadion Jatidiri Semarang yang berjarak sekitar 418 KM dan Stadion I Wayan Dipta Bali yang jaraknya sekitar 443 KM dari Malang.

Fuad pun menyampaikan, bahwa saat ini Arema FC terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang kompeten di bidang klub licensing, termasuk mantan manajer kompetisi AFC Mohd Saifudin Abu Bakar dan match commissioner AFC, Ronny Suhatril.

Hal ini dilakukan, guna memenuhi syarat wajib untuk mendapatkan lisensi dari AFC.

"Di antara lima aspek yang menjadi syarat wajib tersebut kini mungkin yang masih harus dikomunikasikan adalah aspek infrastruktur."

"Apa kita bisa mendaftarkan stadion lain atau tidak, karena tahun depan kita ketahui bersama bahwa Stadion Kanjuruhan akan dilakukan renovasi,” ucapnya.

Sementara itu, mantan manager kompetisi AFC, Mohd Saifudin Abu Bakar menyarankan, Arema FC untuk takeover stadion.

Hal ini untuk memastikan bahwa sistem pengelolaan pertandingan berjalan sesuai dengan regulasi dan sistem pengamanan.

"Sebenarnya kalau mau, tapi memang membutuhkan biaya yang besar. Arema FC bisa melakukan take over stadion.

"Tujuannya adalah bisa melakukan kontrol sepenuhnya terhadap sistem pengelolaan pertandingan di stadion termasuk sistem pengamanannya," ujarnya.

Hingga Liga 1 2022  jeda, Arema FC masih bertengger di posisi 9 klasemen sementara dengan mengemas 14 poin.

Mereka tertinggal jauh dari pemuncak sementara, Borneo FC yang mengemas 23 poin.

Ke depan Singo Edan masih menyisakan 24 pertandingan, baik home dan away.

Penentuan stadion akan menjadi bekal penting bagi Arema FC sebelum nantinya mereka melanjutkan pertandingan di kompetisi Liga 1 2022 ini.

Update Google News SURYAMALANG.COM

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved