Berita Tulungagung Hari Ini

Cuaca Ekstrem Picu Tanah Gerak di Tulungagung Menurut Tim Geologi UPN Yogyakarta

Curah hujan tinggi hingga banyak genangan. Lalu terjadi pelapukan kimia pada batuan, sehingga batuan sekeras apapun akan jadi tanah," tegas Prasetyadi

Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli A
david yohanes
Kerusakan rumah di Dusun Kalitalun, Desa/Kecamatan Tanggunggunung karena tanah gerak. 

"Di Indonesia iklimnya lembab, curah hujan tinggi hingga banyak genangan. Lalu terjadi pelapukan kimia pada batuan, sehingga batuan sekeras apa pun akan jadi tanah," tegas Prasetyadi.

Bencana tanah gerak yang terjadi bukan dipicu oleh kondisi lahan yang minim vegetasi.

Masih menurut Prasetyadi, di kawasan bencana ini sebelumnya tidak terjadi rayapan atau pergerakan tanah yang sangat pelan.

Hal ini bisa dilihat dari kondisi pepohonan yang ada di kawasan lereng.

Pohon-pohon ini masih berdiri tegak, tidak ada yang miring.

Berbeda dengan pepohonan di kawasan yang mengalami rayapan, maka tumbuhnya akan miring.

Sebab selama masa pertumbuhan tanah tempatnya tumbuh terus bergerak meski sangat lambat.

"Pohon yang tegak itu menunjukkan tanahnya tidak gerak, atau akarnya  menancap di bebatuan sehingga tidak ada rayapan," ungkapnya.

Prasetyadi menegaskan, lokasi tanah di permukiman warga sangat tidak aman.

Pihaknya masih harus menunggu sampai musim hujan ekstrem ini berakhir sebelum menarik kesimpulan.

Karena itu warga tidak disarankan untuk tinggal di rumah-rumah yang terdampak.

Lebih jauh, Tim Geologi dari UPN Veteran Yogyakarta akan melakukan survei menyeluruh di tahun 2023.

Survei ini akan memetakan daerah rawan bencana di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung.

Hasil akhirnya akan didapat zonasi bencana dalam peta wilayah.

"Ini bagain kerja sama UPN Veteran Yogyakarta dengan Pemkab Tulungagung. Sudah dianggarkan di tahun 2023," pungkasnya.  

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved