Berita Surabaya Hari Ini
Ganjar Pranowo dan Ketua KPK ke Surabaya, Bicara Korupsi dan Suap
GANJAR PRANOWO: Publik dan masyarakat ya jangan nyogok. Kalau kemudian dipersulit (oknum), laporkan saja kepada kita (kepala daerah).
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yuli A
GANJAR PRANOWO: Publik dan masyarakat ya jangan nyogok. Kalau kemudian dipersulit (oknum), laporkan saja kepada kita (kepala daerah).
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat hadir di rangkaian Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Surabaya, Kamis (1/12/2022).
Bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah, Ganjar terlihat datang mendampingi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, dalam acara yang berlangsung di kompleks Alun-alun Surabaya ini.
Mereka baru saja menyelesaikan acara di Gedung Negara Grahadi sebelumnya. Di Alun-alun, kedatangan mereka disambut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Kehadiran Ganjar di lokasi lantas menarik antusiasme peserta di lokasi. Tak sedikit yang dari mereka yang berebut foto bareng politisi PDI Perjuangan ini.
"Wah ada Pak Ganjar. Pak Ganjar, foto dulu. Ayo foto dulu Pak Ganjar," ujar seorang warga dengan berdesakan ketika menyambut Ganjar yang berada dalam rombongan kedatangan Firli.
Dengan senyuman khasnya, Ganjar tak segan melayani satu persatu permintaan foto tersebut. "Ayo... Ayo... Kene (sini)," katanya lirih yang turut hadir bersama Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak ini.
Mendampingi Firli, Ganjar bersama Khofifah lantas meninjau satu persatu stan yang ada di lokasi. Stan tersebut merupakan perwakilan dari Kabupaten/Kota di Jawa Timur serta sejumlah instansi dari Provinsi Jawa Tengah, dan sejumlah provinsi, yang menjajakan produk umkm dalam rangka Hakordia.
Rombongan lantas beranjak ke panggung Alun-alun yang di lokasi ini tengah berlangsung pemilihan duta anti korupsi. Mereka menyimak peserta yang berasal dari Perwakilan kabupaten/Kota menjawab pertanyaan juri.
Dikonfirmasi seusai acara, Ganjar menjelaskan pentingnya budaya anti korupsi dilakukan dalam berbagai hal. Momentum Hakordia layaknya harus menjadi komitmen memperkuat semangat anti korupsi.
"Hakordia tak cukup hanya dirayakan. Namun, mesti dieksekusi dan ditindaklanjuti," kata Ganjar kepada awak media.
Sebagai pejabat di pemerintahan provinsi, Ganjar berkomitmen akan mewujudkan komitmen tersebut.
"Kami di pemerintah bisa melakukan apa? Misalnya, layanan mudah, murah, cepat, bersih, dan transparan, bisa nggak dilakukan?" katanya.
Pemerintah tak bisa sendiri. Namun, ia mengajak warga untuk mendukung gerakan anti korupsi dengan menolak memberikan gratifikasi.
"Publik dan masyarakat ya jangan nyogok. Kalau kemudian dipersulit (oknum), laporkan saja kepada kita (kepala daerah)," katanya.