TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Tim Gabungan Aremania dan KontraS Tolak Hasil Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan, Ini Penjelasannya
Tim Gabungan Aremania dan KontraS Tolak Hasil Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan, Ini Penjelasannya
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
"Dan kalau saat ini penegakan hukum tidak mampu mengungkapkan bahwa gas air mata itu berbahaya, maka kami punya pembanding dan akan kami bagikan di akun media sosial TGA," terangnya.
Lalu yang berikutnya, hasil autopsi yang telah diumumkan itu tidak dapat menjadi kesimpulan untuk keseluruhan korban lainnya.
"Artinya kami mau bilang, kepada para keluarga korban jangan patah semangat."
"Dua hasil autopsi yang telah diumumkan tersebut, tidak bisa mewakili atau tidak bisa menjadi titik kesimpulan bahwa kondisi ratusan korban adalah sama," jelasnya.
Oleh sebab itu, perjuangan untuk mencari keadilan Tragedi Stadion Kanjuruhan masih terus berjalan.
"Ini sama halnya dengan korban selamat dan korban luka."
"Hingga saat ini, belum satu pun ada yang divisum."
"Kita semua ingat, ada mata merah, ada sesak nafas, dan ada iritasi kulit."
"Kalau sekarang baru divisum, ya jelas sudah hilang sesaknya dan mata merahnya."
"Kita tetap berjuang, masih banyak alternatif lain yang bisa ditempu."
"Resume medis kita perjuangkan. Selain itu, pihak rumah sakit jangan mempersulit akses korban mendapat resume medis," bebernya.
Sementara itu, Sekjen Federasi KontraS Andy Irfan mengungkapkan, beberapa hal yang membuat pihaknya meragukan serta menolak hasil autopsi tersebut.
Dirinya menjelaskan saat usai pelaksanaan ekshumasi (gali kubur), pada Sabtu (5/11/2022) lalu, saat itu pihak dokter menyampaikan bahwa hasil autopsi paling lama akan keluar setidaknya delapan minggu.
"Namun, ini baru tiga minggu lebih sudah diumumkan hasilnya. Kita tidak mengetahui alasan kenapa hal ini dipercepat," tambahnya.
Dirinya juga menerangkan, bahwa pihaknya meragukan independensi laboratorium yang digunakan untuk autopsi.