Berita Malang Hari Ini

Mahasiswa Unisma Bakar Ban di Kampus Minta Rektor Unisma Dilantik

Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) membakar ban di depan kantor Yayasan Unisma, Senin (5/12/2022).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang/sylvi
Aksi mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) di depan kantor yayasan yang mendesak yayasan melantik rektor terpilih, Senin (5/12/2022). Prof Dr Maskuri MSi terpilih sebagai rektor untuk ketiga kalinya untuk periode 2022-2026. 

SURYAMALANG.COM|MALANG- Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) membakar ban di depan kantor Yayasan Unisma, Senin (5/12/2022).

Asap hitam menutupi bagian depan kantor yayasan. Tujuan aksi mereka adalah meminta agar yayasan melantik rektor terpilih Prof Dr Maskuri MSi.

Massa mahasiswa sebelum ke kantor yayasan, mereka berkeliling kampus menyuarakan hal itu.

Pihak yayasan akhirnya melantik Prof Maskuri pada Senin (5/12/2022) pukul 16.00 WIB setelah tertunda pada 30 November 2022 lalu.

"Unisma seperti anak yatim. Gak punya rektor," teriak perwakilan mahasiswa.

Maskuri adalah rektor terpilih ketiga kalinya untuk periode 2022-2022.  Undangan saat itu sudah tersebar namun pelantikan rektor baru ditunda. 

Hal ini karena beredar surat dari PBNU yang meminta agar pelantikan rektor ditunda. Untuk menghormati itu, yayasan tidak melakukan pelantikan pada 30 November 2022.

Latar belakangnya adalah ada dewan pengawas (dewas) yang melapor ke PBNU tentang adanya ketidaksesuaian AD/ART yayasan.

"Kami sudah diklarifikasi oleh tim klarifikator PBNU pada Sabtu (3/12/2022)," kata Ali Ashari, Kabid SDM dan Keagamaan Yayasan Unisma pada wartawan.

Menurutnya semua sudah sesuai prosedur. Karena itu yayasan membuat SK dan melaksanakan tahapan ke-14 di pemilihan rektor (pilrek) yaitu pelantikan pada 30 November 2022 meski kemudian ditunda. 

Ia berharap di masa jabatan ketiga Maskuri ini, Unisma makin unggul.

"Yang jelas kita sudah dalam kondisi unggul. Namun jangan terlena. Prof Maskuri harus jauh lebih kuat untuk menjaga keunggulan itu dan terus meningkat. Pak Maskuri harus membonceng orang-orang sekapasitas beliau. Manajerialnya kuat dan Pak Maskuri itu fighter," pesannya.

Sedang Achmad Najib, Presma Unisma mengatakan mahasiswa yang beraksi adalah Aliansi Mahasiswa Unisma Raya yang terdiri dari organisasi mahasiswa BEM fakultas dan elemen mahasiswa lainnya.

"Kami merasakan ketidakstabilan yang yang terjadi karena belum dilantiknya rektor terpilih. Ada kekosongan kepemimpinan berbahaya," jawab Najib pada wartawan.

Maka mahasiswa meminta rektor terpilih dilantik untuk kestabilan Unisma. Tidak ada penanggungjawab akademik. Mahasiswa juga  berdialog dengan yayasan dan menyanggupi pelantikan rektor terpilih. Menurutnya, proses pilrek di Unisma sudah sah.

"Jika ada kekosongan kepemimpinan itu, civitas akademi akan dirugikan karena tidak ada penanggungjawabnya. Misalkan pencairan anggaran dan lain-lain," jawab dia.

Ditambahkan Ali, saat tim klarifikator PBNU ke Unisma, masing-masing punya argumen sendiri. Dikatakan, pengawas yayasan ada tiga orang. Tapi atas surat laporan ke PBNU itu tidak diketahui anggota lainnya dan tidak pernah paraf.

Maka itu dianggap atas nama pribadi tapi kok atas nama pengawas. Ia menyatakan, sebagai PTS maka butuh sosok yang mampu memberikan memberikan atau rezeki pada 800 nyawa karyawan dan dosen.

"Kalau ada yang bisa fight untuk menghidupi institusi kenapa tidak. Sebab jika nanti ada pengurangan jumlah mahasiswa, maka akan terdampak pada lembaga," jawab Ali.

Bahkan turun 100 saja, dampaknya ada. Untuk memilih Maskuri juga berdasarkan data dan fakta. "Adanya kejadian ini, Tuhan membuat takdir Prof Maskuri seperti ini," ujarnya.

Dikatakan, pilrek di Unisma tidak mengenal suara. Jadi diseleksi administarasi, kesehatan dan psikologi. Juga ada paparan visi misi. Lalu diberikan pertimbangan ke  senat dan ditabulasi.

Misalkan dekan X menyatakan masih layak jadi rektor. Ini juga dilaksanakan oleh organ yayasan dengan memberikan pertimbangan.

Dan secara khusus dewan pembina juga memberikan voting. Hasilnya empat suara untuk Prof Maskuri dan toga suara untuk Prof Nur Hidayati.

Hal ini mendasari penetapan SK dari yayasan. Pelantikan Rektor Unisma periode 2022-2026 dilaksanakan di kantor yayasan.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved