Erupsi Gunung Semeru

UPDATE Situasi Gunung Semeru Pasca Erupsi: Waspada Lahar Dingin, Pengungsi Butuh Asupan Khusus

Status Gunung Semeru pasca erupsi masih awas, aliran lahar dingin hingga pengungsi butuh asupan khusus, ini update terbarunya

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
dok cctv bpbd/ccYouTube CCTV Semeru
Situasi Gunung Semeru pasca erupsi waspada lahar dingin, pengungsi butuh asupan khusus update Kamis (8/12/2022) 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Situasi Gunung Semeru pasca erupsi membuat warga harus waspada terhadap aliran lahar dingin. 

Selain itu, kondisi pengungsi imbas erupsi Gunung Semeru juga terpantau butuh asupan makanan khusus. 

Sedangkan erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Malang - Kabupaten Lumajang terjadi pada hari Minggu (4/12/2022) lalu. 

Akibat erupsi atau letusan vulkanik tersebut, status Gunung Semeru hingga saat ini berada pada level 4 (Awas).

Untuk diketahui, setahun lalu, tepatnya pada 4 Desember 2021, erupsi Gunung Semeru juga pernah terjadi.

Pada tahun ini, erupsi Gunung Semeru terjadi disertai luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan gempa.

Untuk gempa, tercatat masih terjadi hingga kini.

Per Rabu (7/12/2022), dari pukul 06.00-12.00 WIB, berdasar pengamatan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), terjadi 25 kali gempa letusan.

Mengutip Kompas.com 'Cara Pantau Kondisi Terkini Erupsi Gunung Semeru lewat Google Maps'.

Visual Gunung Semeru ketika meluncurkan awan panas sejauh 3,5 kilometer, Minggu (01/5/2022).
Visual Gunung Semeru ketika meluncurkan awan panas sejauh 3,5 kilometer, Minggu (01/5/2022). (dok cctv bpbd)

Amplitudo gempa letusan berkisar antara 11-22 mm berdurasi 80-110 detik.

PVMBG sendiri punya website yang beralamatkan di “magma.esdm.go.id”.

Untuk memantau erupsi Gunung Semeru terkini, masyarakat bisa memanfaatkan website tersebut.

Selain di “magma.esdm.go.id”, pantauan juga bisa dilakukan di Google Maps.

  • Waspada Lahar Dingin

Sementaar itu, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq meminta jajarannya mewaspadai terjangan aliran lahar dingin usai erupsi Gunung Semeru.

Orang nomor 1 di Pemkab Lumajang ini menerima laporan jika aliran lahar dingin telah menerjang wilayah Jugosari, Kecamafan Candipuro dan Kecamatan Tempursari yang berbatasan dengan Kabupaten Malang.

"Lahar dingin ada laporan arus lahar mengarah ke Tempursari, perbatasan Lumajang - Kabupaten Malang" terang Thoriq ketika dikonfirmasi. 

"Tahun lalu tidak, tapi tahun ini mengarah kesana. Lahar dingin masih harus diwaspadai setelah terjadi semburan awan panas. Apalagi saat ini intensitas hujan sedang tinggi,"imbuhnya. 

Aliran lahar dingin juga dikabarkan telah menumpuk fasilitas umum jembatan di sejumlah wilayah. Thoriq menegaskan pihaknya akan segera melakukan normalisasi.

"Jembatan di daerah sana masih aman, namun tertupuk material lahan. Nanti akan segera di realisasi," ungkap Thoriq.

Terakhir, pria yang akrab disapa Cak Thoriq ini juga menyerukan normalisasi di wilayah-wilayah paling terdampak awan panas semeru seperti di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

"Pembersihan material awan panas akan mulai dilakukan juga di Kajar Kuning. Namun melihat kondisi yang ada, karena masih panas. Kemarin saja masih ada letusan Gunung Semeru," perintahnya.

  • Pengungsi Butuh Asupan Khusus

Sementara itu banyak pengungsi Gunung Semeru mengalami sembelit sehingga butuh asupan khusus seperti sayur mayur. 

Untuk misi kemanusiaan, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Batu bersama Jejaring Pilar Sosial dan Komunitas Jeep mengirim bantuan untuk para pengungsi.

Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok dasar, sayur mayur dan peralatan kesehatan.

Bantuan tersebut diserahterimakan di dapur umum yang ada di Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, pada Selasa (6/12/2022).

Khusus untuk pemberian sayur mayur, ini bukan tanpa alasan.

Berdasarkan Informasi yang diterima tim gabungan, para pengungsi membutuhkan asupan sayur mayur.

Sebab selama berada di lokasi pengungsian, banyak pengungsi yang mengalami sembelit karena terlalu sering mengkonsumsi mie instan.

"Jadi berdasarkan Informasi yang diterima tim gabungan, para pengungsi membutuhkan asupan sayur mayur" kata Ketua Tagana Kota Batu Simon Purwali, Selasa (6/12/2022).

"Karena selama berada di lokasi pengungsian banyak pengungsi yang mengalami sembelit akibat terlalu sering mengkonsumsi mi instan," imbuhnya. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Suryamalang.com|Dya Ayu|Mohammad Erwin)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved