Berita Surabaya Hari Ini

Reaksi Khofifah Usai Tim KPK Geledah Kantor Gubernur Terkait Skandal Suap Rp 5 Miliar

Gubernur Jatim, Khofifah, membuat pernyataan standar ketika ditanya perihal tim KPK yang menggeledah banyak ruang pejabat di kantornya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
bobby c koloway
BERMASALAH - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat hadir dalam rangkaian Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Surabaya, Kamis (1/12/2022). Bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah dan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak, Ganjar terlihat datang mendampingi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Firli Bahuri dalam acara yang berlangsung di kompleks Alun-alun Surabaya. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim, Khofifah, membuat pernyataan standar ketika ditanya perihal tim KPK yang menggeledah sejumlah ruang pejabat utama di kantor Pemprov Jatim, Jalan Pahlawan No 110, Alun-alun Contong, Bubutan, Surabaya, Rabu (21/12/2022) siang hingga malam.

"Itu bagian dari proses yang harus kami menghormati semuanya. Pokoke Pemprov akan menyiapkan data sesuai dengan yang dibutuhkan KPK, gitu ya," ujarnya seusai menghadiri Rakor Ops Lilin Semeru di Mapolda Jatim, Rabu (21/12/2022) sore.

Sebelumnya, tim KPK melakukan sejumlah penggeledahan di berbagai ruang kantor di lingkungan Pemprov Jatim.

Pantauan TribunJatim.com di lokasi, sejumlah penyidik berompi KPK memasuki ruang kerja Sekdaprov Jatim, ruang Wakil Gubernur hingga ruang Gubernur Jawa Timur. 

Pemeriksaan oleh penyidik KPK ini diduga terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak, yang terlibat suap pengurusan dana hibah.

Setidaknya ada 7 penyidik di lingkungan kantor pemprov ini. Sebelum berada di kantor Gubernur, pada Rabu siang mereka terlebih dahulu masuk gedung Sekretariat Daerah yang lokasinya berada dalam satu kompleks.

Namun seperti pemeriksaan di DPRD Jatim sebelumnya, para penyidik dari lembaga antirasuah ini tak memberikan keterangan apapun namun hanya berlalu keluar masuk ruangan.

Sebelumnya, tim KPK juga dua hari menggeledah gedung DPRD Jatim.

Sebelumnya diberitakan, KPK telah menetapkan Sahat Tua Simanjuntak sebagai tersangka dugaan suap alokasi dana yang bersumber dari APBD dengan modus 'ijon dana hibah'. Sahat diduga menerima aliran dana Rp 5 miliar dalam kasus tersebut.

"Diduga dari pengurusan alokasi dana hibah untuk Pokmas (kelompok masyarakat), tersangka Sahat telah menerima uang sekitar Rp 5 miliar," ujar Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, Jumat (16/12/2022) dikutip dari Kompas.com

Johanis menyampaikan, tim penyidik akan terus menelusuri dan melakukan pengembangan terkait jumlah uang yang diterima Sahat dan peruntukannya. Selain Sahat, ada tiga orang tersangka lain pasca KPK melakukan OTT.

Yakni, Rusdi selaku staf ahli Sahat, Kepala Desa Jelgung Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang sekaligus selaku Koordinator Pokmas, Abdul Hamid. Selain itu, Ilham Wahyudi selaku Koordinator lapangan pokmas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved