5 FAKTA Kasus Mutilasi Seorang Cewek di Bekasi, dari Laporan Orang Hilang Istri Hingga Identitas
Fakta terkait kasus mutilasi seorang cewek di Bekasi mulai dari kisah awal laporan orang hilang dari istri terduga pelaku hingga identitas korban
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Fakta fakta terkait kasus mutilasi seorang cewek di Bekasi mulai dari kisah awal laporan orang hilang dari istri terduga pelaku hingga identitas korban telah disampaikan polisi.
Sebuah kasus mutilasi seorang cewek di Bekasi membuat geger warga jelang pergantian tahun ini.
Polisi menemukan mayat korban mutilasi di sebuah kontrakan di daerah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Terduga pelaku berinisial MEL (34) yang merupakan penyewa kontrakan tempat mayat mutilasi ditemukan sudah ditangkap.
Menariknya, kronologis terbongkarnya kasus pembunuhan dan mutilasi seorang wanita di Bekasi ini ternyata bermula dari laporan orang hilang oleh istri terduga pelaku MEL.
Berikut Ini kronologis dan update kasus mutilasi seorang wanita di Bekasi :
1. Laporan Orang Hilang Istri Pelaku
Terbongkarnya kasus mutilasi seorang perempuan di Bekasi bermula dari laporan orang hilang yang dilakukan oleh istri terduga pelaku MEL.
Istri MEL melapor polisi karena suaminya hilang.
Laporang orang hilang istri terduga pelaku itu dibuat di Polsek Bantar Gebang pada 23 Desember 2022.
"Iya, dia dilaporkan hilang oleh istrinya dari Jumat 23 Desember kemarin. Pamit ke istrinya mau ambil uang setelah itu enggak ada kabar," kata DA, salah seorang tetangga kontrakan tempat temuan mayat mutilasi di Bekasi.
2. Polisi Temukan mayat korban Mutilasi
Berangkat dari laporan orang hilang, polisi mendapatkan jejak keberadaan MEL di sebuah rumah kontrakan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menjelaskan, awalnya pada Kamis (29/12/2022) sekitar pukul 23.00 WIB, anggota Reserse Mobile (Resmob) Ditreskrimum Polda Metro Jaya menindaklanjuti laporan tentang orang hilang dari Polsek Bantar Gebang.
Orang hilang yang dimaksud itu berinisial MEL (34).
"Selanjutnya, anggota Unit 4 Resmob Polda Metro Jaya melakukan lidik dan mengarah ke TKP (tempat kejadian perkara)," kata dia, dalam keterangan tertulis, Jumat.
"Saat melakukan penggeledehan, ditemukan dua boks kontainer yang berisi kantong plastik hitam yang di dalamnya mayat berjenis perempuan tanpa identitas," ucap Zulpan.
AS (52) pemilik kontrakan menceritakan polisi menghubungi istri AS, meminta agar pemilik rumah kontrakan membuka pintu rumah kontrakan MEL.
Polisi mengetahui nomor kontak istri AS dari secarik kertas yang ditempel istri AS di pintu.
Istri AS menempel pesan pada secarik kertas yang meminta MEL membayar biaya sewa yang belum dibayar.
Saat pintu rumah kontrakan dibuka, polisi tak menemukan MEL di dalamnya.
Tak disangka, petugas malah menemukan dua boks berisi potongan tubuh perempuan di kamar mandi.
"Kami awalnya enggak tahu kalau dia dicari polisi karena kasus orang hilang. Baru tahunya semalam, dikontak polisi jam 9 malam," kata AS.
3.Terduga Pelaku Ditangkap di Saat yang Sama
Terduga pelaku mutilasi (MEL) ditangkap polisi tak lama setelah polisi menemukan mayt korban yang dimutilasi di rumah kontrakan MEL.
MEL ditangkap polisi karena malam itu dia pulang ke kontrakannya.
Terduga pelaku ditangkap saat bersama teman wanitanya tak jauh dari rumah kontrakannya.
"Terus datang penghuni kontrakan, buka pintu, gataunya di dalam mungkin ada temuan itu lah yg diindikasikan ada mayat mutilasi. Ada dua boks kontainer dibungkus dalam plastik hitam dilakban rapih, boks ditemuin di kamar mandi," ungkap DA, salah satu warga di kawasan kontrakan TKP.
Polisipun telah menetapkan MEL sebagai tersangka kasu mutilasi di Bekasi.
4. Sosok Terduga pelaku Mutilasi
Sosok MEL diungkap oleh AS (52) pemilik kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang rumah kontrakannya menjadi tempat kejadian perkara kasus mutilasi ini.
Menurut AS, MEI menyewa kontrakannya sudah sejak Juni 2021 dan saat itu ia mengaku bekerja sebagai kontraktor.
"Kalau pengakuannya kerja jadi kontraktor, bangun-bangun rumah di sekitar sini. Saya juga tanya kenapa enggak tinggal di perumahan, kok malah di sini. Dia ngomongnya keluarganya di Bandung, KTP-nya saya lihat juga Bandung," kata AS dilansir dari TribunBekasi Sabtu (31/12/2022).
AS menuturkan, selama setahun mengontrak MEL selalu membayar biaya sewa tepat waktu setiap bulannya.
Namun sejak Agustus 2022, pembayaran sewa mulai tersendat, bahkan MEL juga selalu mangkir saat ditagih.
Karena selalu menunggak biaya sewa, istri AS pun kemudian berinisiatif untuk menempelkan kertas di depan pintu rumah yang ditempati MEL.
Kertas itu berisi pesan agar MEL segera menghubungi istri AS.
"Istri saya yang menempel kertas karena enggak bayar-bayar kontrakan dari Agustus. Kami juga enggak tahu apa dia sering pulang ke kontrakannya atau enggak," ujar AS.
Kemudian beberapa bulan berikutnya, AS baru mengetahui kalau ternyata MEL juga berutang ke orang lain bahkan terjerat pinjaman online (pinjol).
"Enggak aktif nomornya. Terakhir kalau tidak salah itu sejak dia dikejar pinjol bulan September atau Oktober gitu. Saya tahu karena istri yang dihubungi pihak pinjol," kata AS.
Terkait sosok MEL, AS mengaku tak begitu mengetahui kepribadiannya.
Dia pun tak mengetahui secara pasti apakah MEL tinggal di rumah kontrakan itu atau tidak
"Setahu saya dia tinggal sendiri. Saya juga sering nyariin dia, tiap pagi datang ke sini, tapi enggak ada orangnya, karena kan mau minta biaya sewa," ucapnya.
Senada dengan AS, AR, penyewa kamar di sebelah kediaman MEL, mengatakan tak pernah melihat MEL pulang.
"Saya enggak pernah lihat dia padahal saya sering di kontrakkan. Saya pulang kerja sore, di kontrakan sampai malam, enggak ada juga dia pulang ke sini. Enggak curiga juga kejadian apa pun. Makanya saya kaget kok ada mayat di dalam. Padahal enggak ada bau busuk," ucap AR.
5. Identitas Korban Mutilasi
Polda Metro Jaya menyebut telah mengantongi identitas wanita korban mutilasi yang ditemukan di dalam dua boks di sebuah rumah kontrakan kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Ditemukan identitas diduga korban," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (31/12/2022).
Pihaknya turut melibatkan tim laboraturium forensik dan juga kedokteran forensik untuk menentukkan DNA jenazah tersebut.
"Apakah benar jenazah yang ada di dua kontainer ini cocok dengan identitas yang ada temukan di lokasi kejadian," kata Hengki.
Eks Kapolres Metro Jakarta Pusat ini mengatakan, pihaknya juga menunggu hasil tes DNA wanita tersebut agar bisa segera ditindaklanjuti dengan identifikasi.
"Sampai sekarang kita sedang menunggu hasil, rekan-rekan harus bersabar. Ini sama halnya seperti kasus-kasus Kalideres kemarin, kita kedepankan scientific crime investigation," tuturnya.
"Kita tidak boleh terpaku terhadap pengakuan tersangka bahwa ini itu dan sebagainya. Kita harus berdasarkan alat bukti sehingga bisa tentukan motif, siapa tersangka, kemudian siapa korban. Apakah hanya ini korban dan lain sebagainya kita masih pendalaman sampai sekarang," sambung dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com
