Berita Malang Hari Ini

Ada Malang Corner di Perpustakaan Kota Malang, Baru Terisi 100 Buku

Perpustakaan Umum Kota Malang memiliki Malang Corner yang ada sejak pekan lalu. Saat ini koleksinya masih sekitar 100 buku.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang/sylvi
Koleksi buku tentang Malang atau karya penulis Malang ada di Malang Corner di Perpustakaan Umum Kota Malang yang baru disediakan sejak pekan lalu, Kamis (5/1/2023). 

SURYAMALANG.COM|MALANG-Perpustakaan Umum Kota Malang memiliki Malang Corner yang baru dibuka pada pekan lalu. Saat ini koleksinya masih sekitar 100 buku.

Malang Corner melengkapi beberapa pojok kekhasan di perpustakaan ini. Seperti BI Corner, Pojok Bawaslu, Kitab Kuning dan lain-lain.

"Koleksinya masih terbatas. Tapi setidaknya kita menyediakan dulu biar permintaan mengikuti," kata Santoso Mahargono, Pustakawan Muda Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Malang pada wartawan, Kamis (5/1/2023).

Sebagai perpustakaan memang dituntut memunculkan lokal Malang. 

Beberapa koleksi buku yang tersedia di antaranya kamus Boso Walikan Malang, sejarah Malang, data-data statistik Malang dan buku-buku yang ditulis oleh penulis dari Malang.

Pihaknya juga mau menerima donasi buku terkait Malang agar makin melengkapi koleksi di pojok ini. 

"Info lokal konten diperlukan masyarakat karena ini sebagai salah satu hasil peradaban yang dirupakan dalam bentuk tulisan untuk membantu masyarakat memperoleh informasi tentang Malang," kata dia.

Memang, lanjutnya, di internet secara umum ada. Tapi kebenaran  kebenaran infonya masih dipertanyakan.

"Kalau buku ada bukti otentiknya. Di Kota Malang sebenarnya kaya dengan penulis. Jika ada karyanya dalam bentuk buku, akan kita wadahi hasil karyanya di perpustakaan agar siapa saja yang bertanya tentang Malang dapat informasi yang valid," jawabnya.

Termasuk buku heritage berbahasa Belanda juga ada di Malang Corner. Termasuk karakter arek Malang dimana ada boso walikan. 

"Karena tugas perpustakaan itu adalah melestarikan kekayaan budaya," jawab pria ini.

Ia menyatakan koleksi lokal Malang kalah bersaing dengan Kota Batu.

"Di sana konten lokalnya banyak. Bahkan per kecamatan," ceritanya. Karena koleksi di Malang Corner masih terbatas, maka belum boleh dipinjamkan. "Hanya bisa dibaca di lokasi," kata dia. Sedang Ima, pengunjung perpustakaan sudah pernah membaca buku Wanwacarita. 

"Ini tentang sejarah desa. Ada Polowijen, Bantaran dll. Ada pojok buku tentang Malang ini menarik," katanya.

Ia juga tertarik membaca buku "Bangunan Cagar Budaya Kota Malang" tahun 2018 yang diterbitkan TABC Kota Malang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Antara lain tentang hotel cagar budaya. 

Seperti Hotel Shalimar yang merupakan eks gedung RRI. Eks Hotel Splendid yang kini diberi nama Wisma Tumapel yang menjadi aset Universitas Negeri Malang (UM) dan lainnya.

"Karya-karya buku pelajar Kota Malang pasti juga ada namun belum sampai di perpustakaan," tambah Santoso

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved