Berita Malang Hari Ini
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot
Pipit sempat kebingungan menjadi elpiji ukuran 3 kilogram (Kg) saat Kementerian ESDM menetapkan elpiji 3 Kg hanya bisa dibeli di distributor resmi.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pipit Ani Hayati sempat kebingungan menjadi elpiji ukuran 3 kilogram (Kg) saat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan elpiji bersubsidi hanya bisa dibeli di distributor resmi.
Wanita asal Kelurahan Lesanpuro, Kota Malang ini harus menempuh jarak sekitar 3 kilometer (KM) untuk mendapat elpiji melon tersebut.
Pipit mengatakan harga di distributor memang lebih murah. Tapi, jauhnya lokasi distributor tidak sebanding dengan harga murah tersebut. "Jadi sama saja, karena ada biaya bahan bakar untuk mendapat elpiji di distributor," kata Pipit kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (9/2).
Pipit menggunakan elpiji 3 Kg hanya untuk kebutuhan rumah, seperti masak. Biasanya elpiji melon tersebut habis dalam waktu sekitar dua pekan. "Kalau ada tamu, saya buatkan kopi atau teh. Tapi tamu kan tidak rutin ada," tambahnya.
Pipit berharap pemerintah tidak mempersulit pembelian elpiji 3 Kg. Menurutnya, penjualan eceran yang dekat dengan rumah lebih membantu karena warga tidak perlu mengeluarkan biaya dan tenaga lebih banyak. "Untuk pemerintah, mohon jangan buat kebijakan yang merepotkan warga," imbuhnya.
Setelah pemerintah mencabut kebijakan tersebut, warga bisa membeli elpiji 3 Kg di toko yang ada di dekat rumahnya. Hamidah mengaku tidak kesulitan mendapat elpiji 3 Kg.
"Beberapa waktu lalu saya sempat kesulitan membeli elpiji 3 Kg. Mau beli elpiji 3 Kg saja harus beli di tempat yang jauh. Kalau sekarang sudah bisa beli di eceran," kata Hamidah.
Wanita yang tinggal di Jalan Sulfat ini mengaku butuh elpiji 3 Kg untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan dagangan makanannya. Habidah berharap pemerintah memberikan akses yang lebih mudah untuk warga yang butuh elpiji bersubsidi.
"Kami kan hanya rakyat kecil. Yang beli elpiji 3 Kg itu warga biasa. Sebaiknya aksesnya dipermudah," tambahnya.
Habidah butuh elpiji 3 Kg setiap dua sampai tiga hari. Untuk mengantisipasi kehabisan, Habidah menyiapkan satu stok tabung ukuran yang sama.
Saat Kementerian ESDM mengeluarkan kebijakan pembelian elpiji 3 Kg hanya bisa dilakukan di distributor resmi, Hamidah sempat kehabisan stok.
"Saya terpaksa membeli elpiji 3 Kg di distributor yang tempatnya jauh, saya juga harus mengantre beli di distributor," terangnya.
Dampak kebijakan tersebut tidak hanya dirasakan oleh warga Kota Malang. Warga Kota Batu juga sempat merasakan dampak dari kebijakan yang sempat menuai protes tersebut.
Endang Sulastri mengaku sempat melihat antrean panjang warga untuk mendapat elpiji 3 Kg di distributor yang berada di Kelurahan Temas. Menurutnya, warga terpaksa mengantre di distributor karena tidak dapat menemukan elpiji 3 Kg di pengecer atau toko kelontong.
Saat di distributor, warga juga tidak bebas membeli elpiji 3 Kg. Menurutnya, distributor membatasi pembelian elpiji bersubsidi tersebut.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Menteri Perdagangan Pastikan Pasokan Kebutuhan Pokok di Kota Malang Aman Jelang Nataru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.