Berita Malang Hari Ini
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada
Kebijakan pemerintah pusat terhadap distribusi dan penjualan elpiji 3 Kilogram (Kg) membuat warga bingung.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kebijakan pemerintah pusat terhadap distribusi dan penjualan elpiji 3 Kilogram (Kg) membuat warga bingung.
Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia melarang penjualan gas melon tersebut lewat pedagang eceran. Tak lama kemudian kebijakan berubah setelah Presiden Prabowo Subianto menetapkan elpiji 3 Kg dapat bisa dibeli di pengecer.
Pelaku UMKM sangat butuk pasokan elpiji 3 Kg. Pelaku UMKM kuliner di Kota Malang, Didik Sapari mengaku lebih memilih beli elpiji 3 Kg untuk operasional usahanya.
"Selama ini saya membeli elpiji 3 Kg di toko pengecer biasa. Selain lebih cepat karena tidak jauh dari kafe saya, secara tidak langsung juga membantu mengangkat perekonomian dari toko-toko pengecer ini," kata Didik kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (9/2).
Sesuai SK Pj Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024, HET elpiji 3 Kg sebesar Rp 18.000 per 15 Januari 2025. Ketika sudah sampai di tingkat pengecer, harganya bisa menjadi Rp 20.000 sampai Rp 21.000.
Didik mengakui harga elpiji 3 Kg di pengecer sedikit lebih mahal dibandingkan langsung membeli elpiji bersubsidi tersebut di pangkalan.
"Pelaku UMKM ingin yang cepat. Meskipun harga elpiji di tingkat pengecer lebih mahal sedikit, tidak apa-apa, asalkan stok elpijinya selalu tersedia. Kan tidak mungkin sampai menutup tempat usaha sementara waktu hanya sekedar untuk mencari elpiji yang murah. Selain itu, UMKM hanya mampu membeli elpiji 3 Kg," tambahnya.
Didik menyebutkan selisih harga elpiji 3 Kg di tingkat pangkalan maupun pengecer tidak seberapa jauh. Artinya, selisih tersebut masih di ambang batas kewajaran.
"Selisih harga itu juga tidak terlalu berefek ke Harga Pokok Penjualan (HPP) di tempat usaha saya," terangnya.
Didik menerangkan setiap tempat usaha kafe selalu menyiapkan tiga tabung elpiji 3 Kg, dengan rincian dua tabung dipakai untuk usaha produksi dan satu tabung sebagai cadangan.
"Tempat usaha saya selalu memakai dua kompor, sehingga butuh dua elpiji 3 Kg, plus satu tabung untuk cadangan," imbuhnya.
Didik berharap pemerintah pusat lebih memperhatikan distribusi elpiji 3 Kg bagi pelaku UMKM. "Pelaku UMKM ingin mudah mendapat elpiji. Mahal sedikit tidak apa-apa, asal barangnya selalu tersedia," tandasnya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Menteri Perdagangan Pastikan Pasokan Kebutuhan Pokok di Kota Malang Aman Jelang Nataru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.