Berita Surabaya Hari Ini

Ketua PPP Jatim Yakin, Bekas Koruptor Muhammad Romahurmuziy Bisa Tingkatkan Suara

Dulu, Muhammad Romahurmuziy diringkus tim KPK karena menerima uang sogok total Rp 300 juta dari dua pejabat Kemenag di Jawa Timur.

Editor: Yuli A
Yusron Naufal Putra/ppp
Mundjidah Wahab, Ketua DPW PPP Jatim sekaligus Bupati Jombang. Foto kanan: Muhammad Romahurmuziy atau Romy, mantan Ketua Umum PPP yang didaulat menjadi Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP. 

Reporter: Yusron Naufal Putra

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur turut menggelar karpet merah untuk bekas koruptor Muhammad Romahurmuziy.

Partai yang mengusung politik identitas keagamaan itu merasa, Romahurmuziy dapat mengerek perolehan suara PPP dalam Pemilu 2024. 

Saat ini, Romy yang semula Ketua Umum PPP didaulat menjadi Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP. 

"Saya sangat positif sekali dengan masuknya Mas Romy untuk memberikan pencerahan agar meningkatkan suara PPP," kata Ketua DPW PPP Jatim, Mundjidah Wahab, kepada wartawan di Surabaya. 

Menurut Bupati Jombang periode 2018-2023 itu, Romy memang tidak keluar dari PPP.

Ia mengaku optimistis kembali aktifnya Romy di PPP bisa berdampak positif. "Kami harus selalu optimis menambah kekuatan PPP," tambahnya. 

Perlu dicatat, Muhammad Romahurmuziy baru bebas dari penjara setelah menjalani masa hukuman selama 4 tahun.

Dulu, Muhammad Romahurmuziy diringkus tim KPK karena menerima uang sogok Rp 300 juta dari dua pejabat Kemenag di Jawa Timur.

Mereka adalah Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, Haris Hasanuddin, dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik, Muafaq Wirahadi.

Uang itu diduga sebagai komitmen kepada Romy untuk membantu keduanya agar lolos dalam seleksi jabatan di wilayah Kemenag Jawa Timur.

Pada waktu itu, Haris melamar posisi Kakanwil Kemenag Jawa Timur. Sementara itu, Muafaq melamar posisi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.

Romahurmuziy dianggap bisa memuluskan mereka ikut seleksi karena ia dinilai mampu bekerja sama dengan Menteri Agama saat itu, Lukman Hakim Saifuddin, yang juga berasal dari PPP.

Sebelumnya diberitakan, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengatakan, pihaknya tak akan membuang Romy dari partai. Sebab, Romy dinilai punya pengalaman dalam perpolitikan baik di internal maupun eksternal parpol. 


"Kami tidak mau membuang aset ini, karena aset ini masih kami butuhkan pemikirannya," katanya di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (5/1/2023) dikutip dari Tribunnews.com

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved