Isi Pesan Herman Moedji Sebelum Tak Kembali, Janji Ayah Tiko Ini Tak Pernah Terwujud Selama 13 Tahun

Kuli panggul bernama Agung Sunardi (60) beber janji yang terucap dari mulut Herman Moedji Susanto yang merupakan ayah Tiko.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Tribunnews
Isi Pesan Herman Moedji Sebelum Tak Kembali, Janji Ayah Tiko Ini Tak Pernah Terwujud Selama 13 Tahun 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Inilah isi pesan terakhir Herman Moedji Susanto sebelum tinggalkan rumah Ibu Eny.

Kisah Tiko yang merawat ibunya depresi di rumah terbengkalai tanpa listrik dan air masih menjadi sorotan.

Bahkan satu persatu fakta pun terkuak usai kisah Tiko bersama Ibu Eny viral di media sosial.

Termasuk alasan mengapa Tiko dan Ibu Eny sampai harus memutus air dan listrik di rumah mereka dan hidup mengandalkan air hujan.

Padahal kediaman yang ditinggali Tiko dan Ibu Eny terbilang sangat mewah.

Mengintip masa lalu ternyata Ibu Eny mengalami perceraian dengan suaminya yang merupakan ayah Tiko.

Dicari Keluarga Tiko Anak yang Rawat Ibu Depresi di Rumah Mewah Tanpa Listrik Air, Ayah di Madiun
Tiko Anak yang Rawat Ibu Depresi di Rumah Mewah Tanpa Listrik Air, Ayah di Madiun (Tribunnews)

Beberapa YouTuber berinisiatif untuk membantu Tiko dan Bu Eny memperbaiki hidup mereka.

Mulai dari bantu membersihkan rumah yang telah dipenuhi oleh semak belukar hingga membawa Bu Eny ke Dinas Sosial.

Setelah mengalami perceraian, kesehatan mental Bu Eny semakin menurun.

Ibu Eny bahkan dikabarkan mengalami depresi sehingga hanya dirawat oleh Tiko.

Namun Tiko pantang menyerah demi menghidupi ibunya meskipun usianya masih sangat muda.

Tiko bahkan rela tidak bersekolah demi mendapatkan uang untuk makan sang ibu.

Tiko yang disebut-sebut sebagai anak berbakti itu pada akhirnya menyedot perhatian para artis sekaligus YouTuber.

Terbaru, para YouTuber juga mengulik cerita dari saksi masa lalu rumah tangga keduanya.

Rupanya ada sebuah janji yang terucap dari mulut Pak Herman Moedji Susanto yang merupakan ayah Tiko.

Adapun orang-orang yang pernah terlibat dalam keluarga Tiko pun perlahan membuka tabir perpisahan Eny dan suaminya.

Salah satunya kuli panggul bernama Agung Sunardi (60) menceritakan kisah saat Herman meninggalkan rumah mewahnya di Kompleks PLN, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, 13 tahun lalu.

Menurut Agung, tak terlihat ada konflik antara Herman dengan Eny saat itu.

Agung masih ingat persis peristiwa itu karena ia jadi kuli panggul yang ikut mengangkut barang yang dibawa Herman.

"(Saat itu) tidak ada masalah sih. Damai-damai saja," kata Agung saat ditemui di rumah Eny dan Tiko, Senin (9/1/2023).

Pada saat proses pemindahan barang itu, Agung mengatakan baik Herman maupun Eny sama-sama memilihkan barang yang dapat dibawa ke Madiun, Jawa Timur.

"Kesannya damai saja tidak ada masalah. Ibu (Eny) juga nunjukkin barangnya yang mau dibawa ke Madiun," tutur Agung.

Berdasarkan penuturan Agung, ada beberapa jenis barang yang dipindahkan dari Cakung ke Madiun, di antaranya adalah lemari, kasur hingga perabotan rumah tangga.

Bahkan menurut Agung peristiwa pindahan yang dilakukan Pak Herman saat akan meninggalkan Bu Eny dan Tiko juga tidak terlihat ada konflik.

Agung membongkar apa pesan terakhir ayah Tiko sebelum benar-benar tak kembali ke rumah mewah Bu Eny itu.

Agung mengungkapkan pesan itu sempat disampaikan ayah Tiko, Herman Moedji Susanto, saat meninggalkan rumah mewahnya 13 tahun lalu.

Menurut penuturan Agung, Herman sempat berjanji akan kembali ke rumah megahnya di Cakung usai meninggalkannya.

Namun tampaknya janji tersebut tak pernah terwujud sampai 13 tahun berlalu.

Nama Herman Moedji Susanto Tak Ada di Dispendukcapil Madiun, Kemana Ayah Tiko dan Suami Bu Eny?
Sosok Herman Moedji Susanto, Ayah Tiko dan Suami Bu Eny (Tribunnews)

"Bapaknya Tiko waktu itu ikut mobil. Pesan sama saya, (katanya) nanti tiga tahun lagi saya ke sini, mau nyunatin Tiko," ujar Agung di Cakung, Senin (9/1/2023).

Mengutip Kompas: Kilas Balik Perpisahan Eny dan Ayah Tiko 13 Tahun Lalu: Tak Ada Pertengkaran, bahkan Ada Niat Kembali ke Rumah

Namun, ucapan yang sempat dikatakan Herman tak terwujud dan ia tak pernah bertemu kembali dengan Tiko dan Eny.

Agung mengatakan bahwa tak ada lagi pesan yang disampaikan Herman selain ingin mengkhitan Tiko.

"Enggak, cuma berpesan 'aku tiga tahun lagi aku ke sini. Temui saya, pak. Paling saya nyunatin anak saya.' Begitu," ucapnya menirukan Herman.

Setelah momen pindahan tersebut, Tiko dan ibunya tak pernah sekalipun bertemu kembali dengan sang ayah.

Sementara itu, di sisi lain, pihak yang mengaku keluarga dari ayah Tiko, Herman Moedji Susanto, akhirnya muncul memberikan keterangan.

Pihak keluarga menyebutkan, ayah Tiko sudah meninggal dunia pada 2015.

"Jadi sudah meninggal tahun 2015 ya, Bu?" tanya YouTuber Pratiwi Noviyanthi atau Novi kepada seorang wanita melalui sambungan telepon.

"Iya, benar," ucap wanita tersebut yang mengaku sebagai anak kandung Herman.

Adapun percakapan dengan pihak keluarga ayah Tiko diunggah di kanal YouTube pribadi Novi.

Pihak keluarga rupanya menghubungi Novi untuk mengklarifikasi mengenai informasi yang beredar.

Sebagai bukti, pihak keluarga juga mengirimkan bukti foto nisan makam ayah Tiko.

Beredar di media sosial, tertulis P Muji Susanto meninggal dunia pada 18 Juli 2015.

Selain itu, pihak keluarga menyebut Tiko bukan ditinggal ayahnya, melainkan ibu Tiko, Eny yang meminta sang suami pergi dari rumah.

Seseorang bernama Ika yang mengaku Cucu dari Herman, Ika, meminta Tiko tidak menjelekkan kakeknya.

Sebelumnya, Tiko menceritakan ayahnya yang saat itu berusia sekitar 80 tahun berpisah dengan ibunya pada 2010.

Ayah Tiko pun meninggalkan rumah mewah itu untuk pulang kampung ke Madiun.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.comĀ 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved