NFA: Kedelai Impor untuk Produksi Tahu dan Tempe, Dijual Seharga Rp 12.000/Kg

Sebanyak 56.000 ton kedelai impor tiba di Indonesia pada Minggu (15/1/2023).

Editor: Zainuddin
suryamalang/sylvi
Chamdani, Ketua Primkopti Bangkit Usaha Kota Malang yang juga perajin tempe/keripik tempe sedang melihat bahan kedelai untuk tempe di rumahnya di Jl Sanan Kota Malang, Senin (16/1/2023) 

Upaya tersebut untuk menjaga daya beli masyarakat sebagai bagian dari pengendalian inflasi.

“Indonesia harus mampu meningkatkan produksi kedelai sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor," kata Arief.

Harap Subsidi

Ketua Primer Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) Bangkit Usaha, Kota Malang, Chamdani berharap pemerintah melanjutkan subsidi kedelain.

Bila harga kedelai sebesar Rp 12.000 per Kg, maka bisa seharga Rp 11.000 per Kg setelah mendapat subsidi.

"Memang pernah ada subsidi pada tahun lalu. Sekarang harga kedelai sudah stabil antara Rp 12.600 sampai Rp 12.700 per kg," kata Chamdani kepada SURYAMALANG.COM.

Menurutnya, pemerintah akan memberikan subsidi itu kepada perusahaan, bukan langsung dipotong ketika dibeli perajin.

Chamdani mengungkapkan pemerintah memberi subsidi dalam empat tahap pada April sampai Desember 2022. Subsidi terhenti pada September 2022.

Perajin tempe dan keripik tempe ini menyatakan harga kedelai turun sejak tiga bulan terakhir.

"Harga kedelai impor memang fluktuatif. Kami memilih mengalir saja," terangnya.(Kontan/Sylvianita Widyawati)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved