Berita Arema Hari Ini

KRONOLOGI Perusakan Arema FC Store, Long March Arek Malang dari TMP Setelah Tuntutan Tak Direspon

Perusakan bermula dari gerakan Arek Malang suarakan ketidakpuasan penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan dan perlawanan pada Arema FC yang tak berempati

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar H
Salah satu bentuk protes massa peserta aksi Arek Malang pada manajemen Arema FC, Minggu (29/1/2023). Mereka menyegel pintu Arema FC Store yang sudah dalam kondisi rusak dengan kertas segel berupa poster-poster tuntutan 

SURYAMALANG.COM , MALANG - Kronologi aksi demo atau unjuk rasa yang berujung ricuh di depan Kantor Arema FC dan rusaknya Arema FC Store, Minggu (29/1/2023) bermula dari agenda menyuarakan sikap menentang klub.

Bila merunut dari dari kronologi kejadiannya, ricuh dan perusakan Arema FC Store diawali dari aksi unjuk rasa dan pengumpulan massa dalam pergerakan yang menamakan diri Arek Malang.

Diketahui, gerakan Arek Malang yang menyuarakan ketidakpuasan penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan dan perlawanan pola Industry Modern Football yang disinyalir diterapkan Arema FC itu telah menyusun agenda Unjuk Rasa sejak awal.

Baca juga: Perusakan Arema FC Store, Sudah 107 Orang Massa Arek Malang Diamankan di Mapolresta Malang Kota

Aksi Arek Malang di Minggu siang disebut sebagai aksi lanjutan dari aksi serupa yang sudah dilakukan dua minggu sebelumnya.

Agenda unjuk rasa Arek Malang ditujukan atau akan digelar di Kantor Arema FC atau Kandang Singa sebenarnya telah diketahui oleh banyak pihak termasuk kepolisian dan manajemen Arema FC.

Hal itu terbukti dari kesiapan Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas untuk menemui para pengunjuk rasa.

Wiebie berada di lokasi kejadian, di depan kantor Arema FC saat terjadi kericuhan.

Pihak kepolisian dari Polresta Malang Kota juga telah mengetahui akan adanya aksi unjuk rasa itu, bahkan membantu mengalihkan arus lalu lintas saat aksi mulai berjalan.

Massa aksi yang memakai pakaian hitam-hitam awalnya berkumpul di kawasan Taman Makam Pahlawan Jalan Veteran Kota Malang pada Minggu (29/1/2023).

Setelah itu, massa melakukan long march, berjalan bergerak menuju Kantor Arema FC yang ada di Jalan Mayjen Panjaitan Kecamatan Klojen Kota Malang sekitar pukul 12.26 WIB.

Aksi yang diikuti oleh ratusan orang ini membuat jalan di sekitar lokasi dialihkan dan kemacetan pun tak terhindarkan.

Saat massa aksi tiba di depan kantor Arema FC, ketegangan mulai terjadi.

Baca juga: 5 Dampak Kerusuhan di Kantor Arema FC, Para Korban Dilarikan ke IGD, Polisi Akan Tangkap Pelaku

Gesekan mulai terjadi antara beberapa peserta unjuk rasa dengan penjaga Kantor Arema FC.

Nampaknya gesekan tak dapat dihindari lagi mengingat dua pekan yang lalu, dalam aksi unjuk rasa sebelumnya, sudah terjadi gesekan antara peserta unjuk rasa dengan penjaga kantor Arema FC yang sama.

Jika dua pekan lalu gesekan antat kedua kubu bisa diredam, tapi kali ini gesekan langsung cepat berubah menjadi bentrokan hingga berlanjut dengan perusakan.

Massa peserta unjuk rasa langsung melawan ketika pihak penjaga kantor Arema FC mencoba menahan mereka lagi.

Baku hantam terjadi. Ketika di satu sisi baku hantam antar beberapa orang terjadi dan beberapa orang mencoba melerai, peserta massa lain yang panas menyerang kantor dan toko Arema FC.

Sekitar pukul 12.30 WIB, Perusakan pun terjadi. Massa melempari kaca-kaca toko Arema FC dengan batu, kayu, dan ca thinner, 

Massa juga terlihat membakar beberapa material dari sekitar area toko di tengah Jalan Mayjen Panjaitan, depan kantor Arema FC.

Tampak beberapa bagian dari kantor Arema FC juga rusak. Kaca kantor satpam di kantor Arema FC pun pecah.

Sedangkan kondisi Arema FC Store rusak parah, hampir sebagian barang yang dijual di toko rusak,termasuk manekin di dalam toko pecah berantakan.

Kantor Arema FC dan Arema FC Store rusak parah akibat aksi massa yang ngamuk, Minggu (29/1/2023).
Kantor Arema FC dan Arema FC Store rusak parah akibat aksi massa yang ngamuk, Minggu (29/1/2023). (SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar)

 

Tuntutan Arek Malang Minta Tanggung Jawab Arema FC 

Dalam aksi unjuk rasa ke kantor Arema FC, Minggu (29/1/2023), gerakan yang menamakan diri Arek Malang menyuarakan tuntutan kepada manajemen klub Arema FC agar ikut bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.

Mereka juga menegaskan jika aksi kali ini dilakukan karena manajemen Arema FC tak juga menjawab dan bersikap untuk menanggapi tuntutan mereka yang sudah disampaikan saat unjuk rasa dua pekan lalu, pada tanggal 15 Januari 2023.

Arek Malang bersikap melakukan serangkaian aksi di depan kantor PT. AABBI (AREMA FC) dengan tujuan mengingatkan klub sebagai salah satu pihak yang terlibat terhadap Tragedi kemanusiaan besar, Tragedi Kanjuruhan, agar turut serta bertanggungjawab.

Berikut ini 3 tuntutan yang disampaikan dalam Pernyataan Sikap Arek Malang:

1.      Menuntut AREMA FC (PT AABBI) selaku klub yang Amoral untuk mundur dari kompetisi

2.      Menolak segala aktifitas PT AABBI (AREMA FC) sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam tragedi Kanjuruhan di Malang Raya.

3.      Mendesak PT. ABBI (Arema FC) sebagai subjek hukum (korporasi) untuk Ikut berpartisipasi aktif dalam upaya #USUTTUNTAS Tragedi Kanjuruhan serta kooperatif dalam proses hukum yang berjalan.

Baca juga: Manajer Arema FC Ajak Aremania Duduk Bersama Pasca Unjuk Rasa Berujung Kerusuhan di Kandang Singa

Karena tuntutan itu tidak direspon pihak manajemen Arema FC, dalam tenggat waktu 14x24 jam, massa aksi kembali memberikan pernyataan sikap lanjutan .

Dalam pernyataan sikap lanjutan ini massa Arek Malang menyatakan putus hubungan dengan PT. AABBI (Arema FC).

Berikut ini pernyataan sikap Arek Malang setelah pihak manajemen Arema FC tetap tak merespon aksi dan tuntutan mereka :

Kami Arek Malang tanpa maksud mewakili siapapun bersikap :

1.      Menentang keras Industry Modern Football sebagai system tak manusiawi yang nyata-nyata menempatkan supporter menjadi bagian terpisah dari klub dan menganggap supporter hanyalah customer alat pendulang laba.

2.      Bahwa mulai detik ini PT. AABBI (AREMA FC) sebagai korporasi Nir-empati merupakan suatu entitas yang terpisah dari gerakan #UsutTuntas Tragedi Kanjuruhan dan tidak lagi layak menyandang akronim Arek Malang.

3.      Arek Malang akan tetap konsisten mengawal perjuangan #UsutTuntas Tragedi Kanjuruhan sampai titik darah penghabisan.

Demikian sikap dari massa aksi AREK MALANG sebagai bentuk akumulasi kekecewaan, titik didih, dan luapan amarah. Sikap ini juga sebagai penanda bahwa berakhirnya hubungan emosional antara Arek Malang dengan PT. AABBI dan bentuk nyata bahwa penghianat akan berjalan sendirian

 

(Kukuh Kurniawan/M Rifky Edgar H)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved