Berita Gresik Hari Ini

Penjelasan Petrokimia Gresik Ihwal Pupuk Bersubsidi Pada Pengurus Asosiasi Kepala Desa

#GRESIK - Alokasi pupuk bersubsidi hanya untuk tanaman padi, kedelai, jagung, bawang merah, cabai merah dan kopi.

Penulis: Sugiyono | Editor: Yuli A
sugiyono
Pengurus Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik menggelar pertemuan (audiensi) dengan manajemen PT Petrokimia Gresik atas kelangkaan pupuk bersubsidi di kalangan petani, Selasa (14/2/2023).  

SURYAMALANG.COM, GRESIK – Pengurus Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik menggelar pertemuan (audiensi) dengan manajemen PT Petrokimia Gresik atas kelangkaan pupuk bersubsidi di kalangan petani, Selasa (14/2/2023). 


Audiensi pengurus AKD bersama Dinas Pertanian serta Dinas Perikanan Kabupaten Gresik dengan manajemen PT Petrokimia Gresik berlangsung di Mustikarasa Kafe and Resto, Jalan Tri Dharma – Gresik. 


Ketua AKD Kabupaten Gresik Nurul Yatim mengatakan, dalam masyarakat petani setiap masuk musim panen selalu kelangkaan pupuk subsidi. Padahal Gresik merupakan tempat produksi pupuk di PT Petrokimia Gresik.

“Alokasi pupuk di masyarakat sangat kurang, kami sering menerima keluhan petani tambak dan petani sawah terkait langkanya pupuk subsidi di wilayah pabrik pupuk,” kata Nurul Yatim yang juga Kepala Desa Baron Kecamatan Dukun.

Lebih lanjut Nurul Yatim menambahkan, seharunya Petrokimia Gresik tidak hanya produksi pupuk. Namun, lebih jauh bisa memikirkan kondisi petani di Gresik. 


“Ini tidak pantas karena produksi di Gresik, ada perusahaan pupuk, tapi masyarakat mengeluh kelangkaan pupuk, harusnya Petrokimia Gresik mengupayakan dan dapat memikirkan kondisi petani di Gresik. Jangan sampai seperti di Kabupaten Lamongan yang harus unjuk rasa untuk mendapatkan tambahan kuota pupuk bersubsidi,” katanya.

Namun, setelah beraudiensi beberapa jam dengan manajemen Petrokimia Gresik belum menemukan hasil. Sehingga akan terus berusaha untuk mendapat tambahan pupuk bersubsidi.

“Dalam diskusi ini belum ada solusi apapun, kami hanya meminta solusi terbaiknya seperti apa?, tapi saya yakin Petrokimia Gresik akan berbuat sesuatu, jika tidak, kami akan berbuat sesuatu,” imbuhnya.


Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anandito Putro mengatakan, benar jika alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Gresik masih kurang. Sebab, alokasi pupuk bersubsidi hanya untuk tanaman padi, kedelai, jagung, bawang merah, cabai merah dan kopi. “Hal ini sesuai peraturan Menteri Pertanian. Tapi, Pupuk NPK masih kurang sekitar 40 persenan,” kata Eko.


Sementara VP Penjualan Wilayah IV Pupuk Indonesia, Rizki Chandra Sakti mengatakan, perusahaan menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 17.287 ton sampai 14 Februari 2023.

“Stok Pupuk Urea sebanyak 5.405 ton dan Pupuk NPK 11.882 ton. Ini sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, yang memfokuskan pupuk bersubsidi hanya pupuk Urea dan Pupuk NPK,” kata Rizki dalam paparannya.


Menurut Rizki, tidak ada kelangkaan pupuk subsidi di Gresik. Sebab, selama ini persediaan pupuk bersubsidi aman sampai 14 hari ke depan. “Jumlah pupuk Urea mencapai 414 persen dari ketentuan minimum Pemerintah, sementara pupuk NPK sebesar 1.776 persen,” imbuhnya.

Rizki menambahkan, selama ini terjadi kesenjangan antara kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani dengan alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah. Misalnya, kebutuhan Pupuk Urea yang diharapkan petani dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) tahun 2022 sebesar 28.724 ton dan Pupuk NPK sebanyak 29.341 ton.


“Sedangkan, E-Alokasi Pupuk Urea di Gresik tahun 2023 sekitar 26.083 ton. Jumlah tersebut hanya mampu memenuhi 91 persen dari kebutuhan petani. Berikutnya e-Alokasi Pupuk NPK di Gresik tahun 2023 sebanyak 13.378 ton. Alokasi ini hanya mampu memenuhi 46 persen kebutuhan petani,” katanya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved