Berita Malang Hari Ini

Dr Ali Fauzi MPd I Menjalani Wisuda di UMM, Ingin Menginspirasi Eks Napiter

Dr Ali Fauzi MPd I, eks napiter mengikuti wisuda di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan IPK 3,76

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang/sylvi
Dr Ali Fauzi MPd I bersama Umar Patek, eks napiter bom Bali yang kini bersamanya usai bebas dari lapas usai mengikuti wisuda di UMM, Selasa (21/2/2023). 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Dr Ali Fauzi MPd I, eks napiter mengikuti wisuda di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan IPK 3,76 pada Selasa (21/2/2023) di Dome UMM.

Ia menyelesaikan kuliahnya di jenjang S3 Fakultas Ilmu Agama (FAI) UMM selama tiga tahun lima bulan. Di wisuda itu ia mewakili para wisudawan menyampaikan pidatonya.

Airmatanya mengalir tiba-tiba di podium saat ia menyampaikan permintaan maaf pada ulahnya dulu.

"Saya minta maaf karena telah melakukan aksi terorisme dulu dan kemudian dihujat masyarakat. Di forum ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi bom lagi, penembakan polisi dan lainnya," kata Ali saat di podium. 

Ia menyatakan, kampus UMM telah berhasil menjadikan mesin untuk mengubah sampah bernama Ali Fauzi.

"Yang dulu jadi ulat, namun lewat tangan-tangan dingin dosen yang bijak, Ali Fauzi jadi kupu-kupu yang menggembirakan," jelas dia.

Pada wartawan usai wisuda, ia mengatakan saat di podium memang ia sangat terharu.

"Saya menangis tadi. Gak papa kan ya?" tanyanya balik. Ia mengatakan sempat frustasi saat semester empat. Tapi berkat dorongan para promotornya, ia bisa menyelesaikan disertasinya yang berjudul“Moderasi Beragama Bagi Para Eks Napiter”. Ia menyatakan jatuh bangun sampai vertigo saking sulitnya menyusun disertasinya karena beberapa kali revisi.


"Lebih sulit dibanding merangkai bom," katanya. Ali Fauzi mengatakan ingin menjadi dokter bagi teroris untuk mengobati mereka-mereka yang masih punya pemikiran destruktif, pemikiran rusak. "Tentu itu tidak bisa saya dapatkan sendiri. Saya harus belajar dan berguru. Saya temukan di UMM yang memberikan ilmu-ilmu buat saya untuk mengobati eks napi teroris," jelas dia.


Sehingga pengalaman kuliah S3 selama 3 tahun 5 bulan di UMM terlihat ada progres eks teroris lewat sentuhan-sentuhannya. "Terbaru ada ada Bripda Nesti eks polwan yang ikut jaringan sekarang ikut saya. Ada juga Mas Eko eks polisi yang juga merapat, dan banyak lagi. Tentu ini secara kebetulan tetapi ada metode yang saya dapatkan di sini dan saya aplikasikan di sini, mengobati kawan-kawan," papar dia.


Dalam wisuda ini, selain membawa keluarganya, datang juga Umar Patek, eks napiter Bom Bali yang baru bebas dari lapas. "Pak Umar Patek pada awal Januari lalu bebas dan sekarang bersama saya. Mungkin beliau lebih fokus buka usaha," kata Ali. Dikatakan, karena latar belakangnya ia guru, maka ia tertarik meneruskan pendidikannya.


"Memang bikin disertasi sulit dan mudah bikin bom. Saya ini expert di pembuatan bom. Jabatan terakhir saya itu di Jamaah Islamiyah Jawa Timur sebagai kepala instruktur perakitan bom. Jadi saya ahli merakit satu kilo bahkan satu kontainer itu biasa. Bagi saya itu jauh lebih mudah daripada menulis jurnal, menyelesaikan desertasi. Karena sebuah tulisan itu tidak ada benernya," ceritanyanya tentang proses disertasinya.


Pernah datang ke promotor pertama tidak diterima, ke co-promotor katanya paragrafnya harus yang atas harus dipindah. "Saya kemudian komunikasi lagi, mereka (para dosen) memotivasi saya. Katanya, ini saja sudah separuh, Anda berani perang, perang dengan tulisan takut. Akhirnya saya berpikir, saya ini kombatan, saya prajurit dan kemudian berlanjut," jelasnya.


Keterharuannya di wisuda kali ini karena ia merasa masih masih dihargai orang lain. "Saya yang dulu dibuang dan dibenci ternyata saya masuk citivas akademi," papar dia. Umar Patek menyatakan apa yang dilakukan oleh Ali Fauzi dengan menempuh pendidikan tinggi memberi inspirasi. "Mungkin bisa jadi inspirasi bagi eks napiter lainnya," jawab Umar Patek pada suryamalang.com. Namun ia sendiri akan fokus berwirausaha dan memiliki anak.


Rektor UMM Dr Fauzan MPd mengatakan memang diwisuda kali ini istimewa. "Sejak awal sudah mendesain Islam moderat. Hari ini jadi moment bersejarah karena salah satu wisudawan adalah eks napiter yang taubat dan melanjutkan studi di UMM," kata Fauzan. Dimana Ali Fauzi menemukan sistem baru berupa mindset dalam kehidupannya terutama kehidupan beragamanya.


"Ia sudah menyesali apa yang dilakukannya dulu itu destruktif dan keluar dsri ajaran Islam. Saya terima kasih pada pada dosen-dosen yang memberikan pembelajaran dan  perubahan mindset dari semula keras, anti kemanusiaan menjadi orang yang peduli pada kemanusian dan berjalan pada jalan yang benar saat ini," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved