Berita Tulungagung Hari Ini
Saiful Ubah Limbah Mebel Jadi Miniatur Truk, Tembus Pasar Antar Pulau
Awalnya Saiful Fuad (29) terpesona dengan miniatur truk, karena meski ukurannya kecil namun bentuknya mirip mobil aslinya.
Penulis: David Yohanes | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Awalnya Saiful Fuad (29) terpesona dengan miniatur truk, karena meski ukurannya kecil namun bentuknya mirip mobil aslinya.
Warga Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu ini memanfaatkan limbah mebel untuk membuat karya serupa.
Tak dinyana, produksi miniatur truk karya ayah satu anak ini menebus pasar hingga Kalimantan dan Sumatera.
“Tahun 2019 dirinya melihat kontes miniatur truk. Saya pikir, kok bagus sekali, ukurannya kecil tapi mirip aslinya,” tutur Saiful.
Selepas dari kontes itu, Saiful berpikir untuk meniru membuat miniatur serupa.
Namun karena belum punya keahlian, ia belajar membuat miniatur truk menggunakan kardus bekas.
Kardus dianggap media yang pas untuk membuat desain secara otodidak dan harganya lebih murah.
“Kalau pakai kardus, misalnya salah kan tinggal dibuang saja. Membentuknya juga lebih gampang,” kenang Saiful.
Dengan media kardus, Saiful berhasil menciptakan desain truk seperti bentuk aslinya.
Detail, ukuran dan perbandingan setiap bagian dicatat dengan teliti.
Setelah dirasa cukup mahir, laki-laki kelahiran Desa/Kecamatan Tanggunggunung ini menuangkan desainnya ke kayu.
Saiful tidak kesulitan mendapatkan bahan, karena keluarganya di Tanggunggunung adalah perajin mebel.
Ia mengambil kayu limbah mebel yang sudah tidak bisa dipakai untuk bereksperimen.
Kayu bekas yang biasanya dipakai bayu bakar ia coba untuk menjadi produk miniatur truk.
“Satu bulan penuh saya belajar menggunakan kardus. Begitu tahu polanya, saya mulai berani menggunakan kayu,” terang Saiful.
Bentuk yang dipelajari terutama Isuzu Giga dan Mitsubishi Canter.
Canter dipilih karena bentuknya lebih simple dan sedang naik daun di antara penggemar truk.
Jenis ini juga lebih mudah dipercantik dengan aneka lampu di sekujur bodinya.
Sementara Giga dianggap lebih gampang, namun tidak banyak hiasan lampu yang bisa disematkan.
Usai berhasil memproduksi miniatur truk pertama, Saiful iseng mengunggahnya di Facebook.
Dan di luar dugaan karyanya itu banyak yang meminati.
“Saat itu langsung terjual. Setelahnya banyak pesanan yang mulai masuk,” kenang Saiful.
Selama 2019 Saiful mulai banyak menerima pesanan miniatur truk, baik Canter maupun Giga.
Puncaknya di masa pandemi virus Corona, dalam satu bulan ia bisa melayani 10 pesanan.
Di tengah keterpurukan ekonomi akibat pandemi, pesanan besar itu cukup menolongnya.
Harga yang dipatoknya mulai Rp 200.000 hingga Rp 6.000.000, tergantung ukuran dan finishing yang diminta.
Sebab ada pesanan yang hanya sekedar bentuk jadi, namun ada yang hingga pengecatan, cutting stiker dan memasang lampu pelengkap.
Namun yang paling banyak ukuran 90 x 32 centimeter, jenis Mitsubishi Canter.
“Kalau dikerjakan santai, satu unit bisa diselesaikan dalam satu minggu. Jadi tergantung jumlah pesanan yang masuk,” katanya.
Saiful tidak menyetok produk, tetapi melayani berdasarkan pesanan yang masuk.
Saat ini produknya banyak diminati kolektor dari wilayah Jawa Timur, seperti Surabaya, Kediri, Malang, Ponorogo dan Madura.
Saat Tribunmataraman, Saiful memamerkan pesanan dari Madura yang tinggal kirim.
Belakangan pesanan juga banyak datang dari Pulau Kalimantan dan berbagai kota di Sumatera.
Namun selepas pandemi jumlah pesanan menurun, tak seramai saat pandemi.
Dalam ratu bulan, rata-rata Saiful mengerjakan 3 pesanan saja.
“Kalau sekarang kadang pesanan yang masuk sangat banyak, kadang sepi. Tapi kalau di rata-rata ada 3 pesanan per bulan,” paparnya.
Saiful pun terus memperbarui kemampuan produksinya.
Sebab pesanan yang masuk juga beragam permintaan, seperti truk yang bisa oleng.
Ada juga pintunya bisa dibuka dan ditutup, serta kepala yang bisa dibuka seperti truk sebenarnya. (David Yohanes)
Pemkab Tulungagung Butuh Rp 16 Miliar dari BTT Pemprov Jatim Untuk Pemulihan Jalan dan Jembatan |
![]() |
---|
FAKTA Hutan Berubah Jadi Ladang Jagung, jadi Sumber Ancaman Bencana Alam di Tulungagung Selatan |
![]() |
---|
Pesepeda Tampil di Hell2Man, Taklukan Rute Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung - Kecamatan Sendang |
![]() |
---|
Memperbaiki Data Dari Desa, BPS dan Pemkab Tulungagung Mencanangkan Desa Cinta Statistik |
![]() |
---|
Banjir di Tulungagung, Banyak Sepeda Motor Mogok Terjebak di Simpang Orari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.