Warga Sering Ketemu Pemburu Bersenjata di Tahura Raden Soerjo

Warga sering bertemu dengan pemburu bersenjata di Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
Web Dishut Jatim
Tahura Raden Soerjo. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Warga sering bertemu dengan pemburu bersenjata di Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.

Warga Desa Bumiaji, Kota Batu, Rully Wicaksono mengaku pernah memergoki pemburu liar masuk hutan di Kecamatan Bumiaji. Rully sering bertemu dengan pemburu liar sebelum banjir bandang di Kota Batu.

Rully prihatin dengan perburuan liar di dekat tempat tinggalnya. Ketika bertemu dengan pemburu, Rully kerap menawarkan sembako untuk ditukar dengan satwa hasil buruan.

Kemudian Rully melepaskan hewan hasil buruan tersebut ke hutan.

Menurutnya, hewan yang paling sering menjadi buruan adalah burung dan ayam hutan.

Rully kerap menemukan pemburu membawa senapan angin. Rully belum pernah menemukan pemburu yang membawa senjata api.

Ketika bertemu pemburu, Rully memberi peringatan agar memburu di hutan. Rully sering perang mulut dengan pemburu.

Sebenarnya warga memiliki kepedulian terhadap kondisi hutan. Tapi, warga kerap berhadapan dengan pemburu yang membawa senjata laras panjang.

"Kami bawa cangkul, tapi mereka bawa senjata," kata Rully kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (2/3/2023).

Ketua PROFAUNA Indonesia, Rosek Nursahid mengatakan satwa yang sering menjadi buruan adalah kijang, babi hutan, primata, dan burung berkicau.

"Ini ada kaitannya dengan perdagangan satwa liar. Termasuk burung berkicau yang diambil dari Tahura R Soerjo," ujar Rosek.

Rosek menyarankan petugas patroli rutin di lokasi rawan. Rosek berharap warga aktif membantu upaya menekan potensi perburuan liar.

"Mereka tinggal dekat hutan dan mereka menjadi penjaga hutan. Mereka juga tergantung pada hutan," kata Rosek.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved