Berita Malang Hari Ini

Dilanda Cuaca Ekstrem, Waspada Kebakaran Akibat Korsleting Listrik

Kepala UPT PMK Kota Malang, Teguh Budi Wibowo mengatakan, bahwa selama trimester pertama pada 2023, tercatat ada sebanyak 20 kebakaran

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/kukuh
Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang, Teguh Budi Wibowo mengatakan, bahwa selama trimester pertama pada 2023, tercatat ada sebanyak 20 kejadian kebakaran. 

SURYAMALANG.COM|MALANG -  Saat ini, wilayah Kota Malang masih dilanda cuaca ekstrem sehingga warga diimbau untuk waspada. Selain waspada terhadap bencana akibat dampak curah hujan tinggi, kejadian kebakaran juga patut diwaspadai.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang, Teguh Budi Wibowo mengatakan, bahwa selama trimester pertama pada 2023, tercatat ada sebanyak 20 kejadian kebakaran.

Dari data tersebut, ada beberapa faktor penyebab kebakaran. Mulai dari kelalaian, kesengajaan, faktor alam, hingga korsleting listrik.

Namun dari beberapa faktor tersebut, penyebab kebakaran masih didominasi oleh korsleting listrik. Dan apabila dipersentasekan, angka kebakaran disebabkan korsleting listrik mencapai hampir 50 persen.

"Rata-rata di setiap bulannya, sejak Januari hingga Maret 2023, kebakaran akibat korsleting listrik masih mendominasi. Ada yang korslet akibat hujan dan sambungan terkelupas," ujarnya kepada suryamalang.com, Jumat (24/3/2023).

Dari kejadian dalam kurun waktu hampir tiga bulan itu, telah menyebabkan kerugian material mencapai lebih dari Rp 400 juta.

Tidak hanya itu, akibat kebakaran, satu warga asal Mergosono Kecamatan Kedungkandang meninggal dunia. Diketahui, ia mengalami luka bakar parah saat api membakar ruang kamar tidurnya.

Diketahui, korban bernama Sondik Santoso (34), warga Kelurahan Mergosono Kecamatan Kedungkandang. Ia mengalami luka bakar parah saat api membakar ruang kamar tidurnya pada Minggu (19/3/2023) dan meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang pada Senin (20/3/2023).

Atas kejadian tersebut, Teguh Budi Wibowo mengimbau agar masyarakat berhati-hati. Dirinya pun meminta masyarakat semakin peka terhadap kondisi rumahnya.

"Jangan meninggalkan dan menaruh benda mudah terbakar, tanpa pengawasan. Selain itu, pastikan kondisi instalasi listrik tetap terjaga," terangnya.

Dirinya juga meminta agar warga bersama-sama saling mengingatkan, agar tidak membangun polisi tidur terlalu tinggi. Selain itu, juga tidak memarkir kendaraan di tepi jalan.

"Ini salah satu faktor penghambat kami mencapai titik lokasi. Karena armada kami ini memuat air dengan jumlah banyak, sehingga kestabilan harus terjaga. Apabila membuat polisi tidur, sewajarnya saja dan tidak terlalu tinggi serta dengan jumlah tidak terlalu banyak," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved