Berita Surabaya Hari Ini
Satu Menu Mengandung Boraks dari 14 Sampel Makanan di Kya-Kya, Kembang Jepun, Surabaya
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya melakukan pemeriksaan sejumlah sampel makanan di wisata kuliner Jalan Kembang Jepun, Kya Kya.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya memeriksa sejumlah sampel makanan di wisata kuliner Kya Kya, Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Rabu (5/4/2024). Dari 14 sampel makanan yang diperiksa, satu menu terindikasi menggunakan boraks.
Dalam pengecekan ini, BBPOM meneliti berbagai kandungan kimia bahaya seperti boraks, formalin, Rodamin B, hingga pewarna tekstil. Total, ada 14 sampel yang diambil.
"Secara umum (hasil) bagus. Dari 14 sampel, hanya satu yang terindikasi menggunakan boraks. (Pedagang) Nanti langsung kami bina," kata BPPOM Surabaya, Rustyawati ditemui di sela pemeriksaan tersebut.
Kepada pelaku usaha yang kedapatan menggunakan boraks, Pemkot akan melakukan pembinaan. BPPOM akan berkoordinasi dengan jajaran terkait.
"Kami kerjasama dengan Dinas terkait. Nanti dinas akan turun. Misalnya dia menggunakan apa, bahannya apa, sumbernya dari mana, kita akan telusuri," katanya.
Selain di Kya Kya, BPPOM Surabaya juga melakukan penelitian sampel makanan di sejumlah sentra takjil di kawasan lain. "Kami juga masuk pasar. Memang masih ada dan ditemukan (menggunakan boraks)," katanya.
Menurutnya, masing-masing lokasi memang tidak bisa seluruhnya bebas pengawet atau bahan kimia lainnya. "Memang tidak bisa 100 persen bagus. Namun, justru di situlah kita ada. Tugas kami melakukan pembinaan secara terus menerus," katanya.
Sebagai bentuk antisipasi, pihaknya akan mengedepankan edukasi. "Kami juga sedang mencari alternatif pengganti boraks. Kita akan share kepada pelaku usaha," katanya.
"Sehingga, sekalipun menggunakan bahan kimia, tapi aman. Takarannya, misalnya diatur secara spesifik," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang ikut dalam pemeriksaan tersebut siap menindaklanjuti temuan ini. UMKM yang berjualan di tempat ini memang menjadi binaan Pemkot.
"Kami akan telusuri. Kami akan bina agar tidak menggunakan borak lagi," kata Cak Eri ditemui di sela kegiatan.
Bagi Cak Eri, Ngabuburit di Kya Kya Reborn merupakan ajang untuk memperdayakan UMKM. Berkolaborasi dengan BRI, sentra kuliner bisa menjadi jujugan masyarakat berburu takjil.
"Banyak pilihan (makanan) yang bisa dipilih. Bisa menjadi jujugan untuk mencari makanan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina memastikan akan menindaklanjuti pedagang yang diduga menggunakan boraks. "Kalau memang positif, kami akan telusuri dan melakukan penggantian menu serta bahan apabila ditemukan," katanya.
"Pada prinsipnya makanan yang dijual di tempat ini aman. Sebab masing-masing pedagang juga mendapatkan pembinaan dari Pemkot Surabaya," katanya.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.