5 Fakta Masjid Mirip Ka'bah Dibangun Pria Lulusan SMP, Ternyata Kondisinya Dulu Memprihatinkan

Intip 5 fakta masjid mirip Kakbah dibangun pria lulusan SMP, ternyata kondisinya dulu memprihatinkan.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun
5 Fakta Masjid Mirip Ka'bah Dibangun Pria Lulusan SMP, Ternyata Kondisinya Dulu Memprihatinkan 

SURYAMALANG.COM, - Berikut lima fakta masjid mirip Ka'bah yang dibangun pria lulusan SMP dengan segala usaha dan tekat. 

Sebelum masjid mirip Ka'bah di Bandung itu jadi, siapa sangka kondisinya dulu sangat memprihatinkan. 

Sang penggagas masjid mirip Ka'bah itu juga menceritakan proses di balik pembangunan dan tujuannya yang sederhana. 

Lokasi masjid mirip Ka'bah itu berada di Kampung Cikoneng, RT 02/15 Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Berikut lima fakta proses pembangunan masjid selengkapnya:

1. Diberi Nama Masjid Al-Fikri

Berada di pelosok jauh dari hingar bingar kota, tempat ibadah ini diberi nama Masjid Al-Fikri dan berdiri kokoh di atas lahan seluas 119 meter persegi.
 
Masjid Al-Fikri dibangun dengan ornamen-ornamen kaligrafi dan replika hajar aswad yang didesain mirip seperti aslinya.

Dedi Al-Fikri (46), penggagas masjid berbentuk Ka'bah menceritakan bagaimana ia memulai mendesain dan mengumpulkan uang untuk membangun masjid.

Dedi hanya seorang warga biasa yang mengenyam pendidikan sampai bangku SMP.

Namun ia mampu mendobrak stigma bila sekolah tinggi tak menjadi jaminan untuk ahli melakukan sesuatu.

"Masjid ini dibangun tahun 2022 kemarin. Saya memang punya nazar pengin membangun masjid sebelum berangkat haji ke Mekah. Saya ingat nazar itu dari usia SMP," ungkap Dedi ditemui, Kamis (6/4/2023).

2. Kondisi Masjid Memprihatinkan

Masjid Al-Fikri di Bandung Barat yang mirip Kakbah
Masjid Al-Fikri di Bandung Barat yang mirip Kakbah (Kompas.com/Bagus Puji Panuntun)

Bukan bualan belaka, keinginan Dedi membangun masjid itu berangkat dari keprihatinannya akan kondisi masjid.

Janji yang diucap Dedi kemudian mengkristal dalam benaknya perlahan mulai terwujud. 

"Dulu masjid ini berukuran kecil, kumuh, gak layak buat tempat ibadah"

"Masjid ini perlahan diperbaiki sedikit demi sedikit menggunakan dana seadanya. Setidaknya sudah 3 kali perbaikan," ucap Dedi.

Ia mengumpulkan rupiah demi rupiah dari hasil usahanya sejak lama.

Dedi sempat menjadi pembudidaya ikan gabus yang mampu mengekspor ke Jepang, menjadi petani yang berdikari, sampai menjajal dunia konveksi.

3. Sempat Dilema

Setelah tabungan terkumpul, Dedi sempat dilema mewujudkan nazar atau menyempurnakan rukun Islam.

Sebagai lelaki sejati, Dedi pantang ingkar pada janji yang sudah ia ucap.

"Saya kumpulkan dulu warga sekitar untuk menyampaikan rencana pemugaran masjid"

"Kemudian saya tawarkan kepada warga yang mau ikut sedekah jariyah membangun masjid ini," ungkap Dedi.

Artikel Kompas.com 'Kisah Lulusan SMP Bangun Masjid Mirip Kabah di Kampungnya'.

4. Detail Ornamen Masjid 

Masjid mirip Kakbah di Kampung Cikoneng, Bandung dibangun pria lulusan SMP
Masjid mirip Kakbah di Kampung Cikoneng, Bandung dibangun pria lulusan SMP (KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun)

Dedi lantas menyiapkan desain dan menyusun ornamen apa saja yang harus terpasang sehingga masjid ini dibuat mirip seperti Ka'bah.

Terdapat kaligrafi di bagian atas yang melingkar mengelilingi bangunan berbentuk persegi itu.

Kaligrafi itu memuat surat-surat yang terkandung dalam kitab suci Al-Quran.

Selain di bagian atas, terdapat pula replika daun pintu Kabah dengan kaligrafi yang memuat pesan sejarah rasul atau sirah nabawiyah.

"Kaligrafinya dikerjakan oleh santri lokal, mulai dari kaligrafi Al-Fatihah, salawat, sampai sejarah atau sirah nabawiyah," tutur Dedi.

5. Tujuannya Sederhana

Dedi tak hanya menyematkan ornamen-ornamen kaligrafi tapi juga membuat replika hajar aswad di sudut bangunan.

Hajar aswad itu dibuat semirip mungkin dengan bentuk aslinya.

"Masyarakat setidaknya jadi tahu bagaimana bentuk Ka'bah dan bagaimana hajar aswad. Desain masjid ini mengandung pesan, dan saya ingin berdakwah semampu saya," kata Dedi.

Memang ukurannya tidak besar, tapi masjid ini menjadi sentral tempat ibadah warga Kampung Cikoneng.

Setidaknya masjid ini bisa menampung 200 jamaah. Jumlah itu cukup untuk menampung jemaah salat tarawih selama Ramadhan.

"Rencana ke depan ingin diluaskan lagi. Tapi untuk sementara, segini cukup buat menampung jemaah," tuturnya.

Dedi tak mau muluk-muluk seperti Masjid Al-Jabar yang dibangun dengan anggaran fantastis, cukup dengan sederhana tapi memiliki pesan dakwah.

Demikian lima fakta masjid mirip Ka'bah yang dibangun pria lulusan SMP dengan segala usaha dan tekat. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved