Renovasi Stadion Kanjuruhan Belum Ada Kelanjutan Sampai Arema FC akan Lawan Persebaya Surabaya Lagi

SURYAMALANG.COM , MALANG - Kabar terbaru terkait rencana renovasi stadion Kanjuruhan disebut tak ada lagi.

Bupati Malang, M Sanusi mengatakan belum ada informasi terbaru maupun kepastian jadi tidaknya renovasi stadion Kanjuruhan yang berada di Kepan jen Kabupaten Malang itu.

Bahkan hingga saat tim asal Malang, Arema FC akan bertanding melawan Persebaya Surabaya kembali jelang akhir kompetisi Liga 1 2022-2023 kepastian renovasi stadion Kanjuruhan belum didapat.

Baca juga: Persebaya Vs Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas Targetkan Bisa Dapat 3 Poin dari Bajul Ijo

Seperti diketahui rencana renovasi stadion Kanjuruhan muncul setelah terjadinya peristiwa Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang penontoin sepak bola, Aremania itu terjadi setelah pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3.

Setelah enam bulan, saat ini Arema FC kembali akan berlaga melawan Persebaya Surabaya di laga tunda putaran kedua Liga 1 2022-2023, besok Selasa (11/4/2023).

Tapi kepastian pembangunan ulang stadion Kanjuruhan yang kini tak terpakai belum ada.

Pihak Pemerintah Kabupaten Malang selaku pengelola Stadion Kanjuruhan pun belum bisa bicara banyak terkait wacana pembangunan ulang stadion Kanjuruhan.

Muhammad Sanusi menegaskan, belum ada kepastian dari pemerintah pusat terkait renovasi stadion.

"Sampai saat ini belum ada kejelasan jadi atau tidaknya Stadion Kanjuruhan itu akan direnovasi," kata M Sanusi dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Bupati Malang itu mengungkit janji Presiden Jokowi yang sebelumnya telah melakukan kunjungan langsung ke Stadion Kanjuruhan Malang.

Meski belum ada kepastian soal renovasi stadion, Sanusi optimis Stadion Kanjuruhan akan diperbaiki.

Menurutnya, hanya masalah waktu saja yang akan menjawab kapan Stadion akan direnovasi.

Sebab, rencana renovasi stadion sudah dijanjikan secara langsung oleh Presiden Jokowi.

"Kalau batal sih kayaknya tidak, mungkin hanya ditunda," kata Muhammad Sanusi.