Berita Surabaya Hari Ini

Wali Kota Surabaya: Jangan Hanya Ngurusi Adminduk

Tolong nanti Pak Camat dan Bu Lurah jumlah stunting, gizi buruk, warga miskin itu datanya tempelkan dinding. Biar tahu, warganya yang belum tertangani

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yuli A
bobby c koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di balai RW secara acak, Selasa (9/5/2023). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sejumlah pelayanan Pemkot Surabaya kini banyak dilakukan di Balai RW. Memastikan kebijakan tersebut berjalan optimal, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di balai RW secara acak, Selasa (9/5/2023).


Menggunakan motor Vespa, Wali Kota Eri keliling dengan didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya, M. Fikser. Beberapa lokasi yang ia datangi adalah Balai RW 10, Kelurahan Pacar Keling, Tambaksari, Balai RW XI Wonokusumo Bakti Timur 14, hingga Balai RW XI, Kelurahan  Wonokusumo, Kecamatan Semampir.


Setibanya di masing-masing lokasi, Wali Kota Eri Cahyadi menghampiri petugas kelurahan yang berada di tempat. Di lokasi, ia berbincang dengan petugas kelurahan yang saat itu berjaga bersama Kader Surabaya Hebat (KSH). 


Pihaknya melakukan cross check data warga miskin, balita stunting, hingga soal gizi buruk yang ada di Kelurahan Pacar Keling. Data tersebut nantinya akan menjadi dasar pihaknya dalam memberi intervensi.


 "Tolong nanti Pak Camat dan Bu Lurah jumlah stunting, gizi buruk, warga miskin itu datanya tempelkan dinding. Biar tahu, warganya yang belum tertangani dan itu nanti menjadi jadi target panjenengan,” kata Wali Kota Eri.


Sekalipun demikian, ada pula Balai RW yang tutup. Mendapati hal ini, Wali Kota lantas memanggil lurah setempat. 


Kepada jajarannya, Wali Kota meminta lurah untuk memaksimalkan pelayanan di tempat tersebut. Minimal  diskusi soal pembangunan dan terobosan dalam melayani warga. 


"Kalau bisa itu lungguh bareng (duduk bersama), ngopi sama Pak RT dan Pak RW, rembuk bersama bahas kemiskinan ini biar turun menjadi berapa, stuntingnya berapa. Jadi menurunkan kemiskinan itu nanti gimana, menurunkan stunting gimana,” ujar Cak Eri. 


Menurutnya tugas petugas pendamping RW bukanya bertugas mendata administrasi kependudukan (adminduk) saja. Akan tetapi, pendamping kelurahan di balai RW juga ikut mengetahui startegi penurunan kemiskinan, stunting, gizi buruk di wilayahnya. 


“Saya inginnya penanggung jawab di balai RW ini itu, bukan hanya duduk ngurusi adminduk kemudian pulang. Makannya saya kan sudah bilang, pegawai negeri nggak usah di kantor, kalau bisa turun di balai RW, jangan hanya adminduknya saja yang berjalan tapi yang lainnya juga,” tegas Cak Eri. 


Cak Eri berharap, bukan hanya pegawai negeri yang bertugas di kelurahan saja yang turun di balai RW. Namun, juga petugas puskesmas, dinas, dan sebagainya. 


“Orang Dispendukcapil harus ada, puskesmas ada, dari dinkes juga harus ada di kelurahan ini. Maka dari itu harus turun bukan hanya di kantor,” katanya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved