Berita Surabaya Hari Ini
Ayah Angeline Nathania Ungkap Indikasi Pembunuhan Berencana Terhadap Putrinya
ambang Sumarjo, ayah Angeline Nathania, mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), menilai Rochmat Bagus Apriatma (41) memang merencanakan pembunuhan.
Reporter: Mohammad Zainal Arif
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Bambang Sumarjo, ayah Angeline Nathania, mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), menilai Rochmat Bagus Apriatma (41) memang sudah merencanakan pembunuhan.
Bagus Apriatma adalah guru musik Angeline Nathania. Ia membuang mayat Angeline dalam koper ke jurang 20 meter di kawasan hutan Cangar, Mojokerto.
Bambang Sumarjo merasa kecewa polisi hanya menjerat Bagus Apriatma dengan Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana menghilangkan nyawa orang.
Ancaman hukuman maksimalnya hanya 20 tahun penjara. Padahal, menurut Bambang Sumarjo, Bagus Apriatma dapat dihukum lebih berat karena melakukan pembunuhan berencana.
Bambang mengungkapkan, dua pekan sebelum Angeline menghilang, Rochmat sudah memegang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil Xpander milik keluarga.
Bambang menduga, surat kendaraan tersebut direbut oleh pelaku agar Angeline setuju untuk memberikan mobil tersebut kepada Rochmat sebagai jaminan pinjaman.
"Semuanya terlihat seperti sudah direncanakan. Pakaian yang dikenakan oleh anak saya terlihat baru. Sepertinya dibeli oleh pelaku. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku telah melakukan segala upaya untuk mendapatkan mobil tersebut," ujar Bambang kepada SURYA.co.id, Jumat (9/6/2023) malam.
Namun, pihak kepolisian belum menemukan cukup bukti untuk menjerat Rochmat dengan pasal pembunuhan berencana. Pelaku masih tetap bersikeras bahwa dia membunuh Angeline karena sakit hati, dan hingga saat ini, bukti yang mendukung tuduhan pembunuhan berencana masih minim.
Bambang memberikan tanggapan terhadap pernyataan dari pihak pelaku. "Saya mendengar pernyataan dari pelaku bahwa dia hanya spontanitas dalam membunuh anak saya. Saya merasa hal itu sangat tidak masuk akal, mengingat sebelumnya dia telah mengincar kendaraan kami. Hal ini dapat dibuktikan dengan hilangnya STNK dua minggu sebelum kejadian ini," ungkapnya.
"Mungkin dia menghadapi masalah keuangan dan terdesak sehingga merencanakan tindakan ini," imbuhnya.
Terakhir, Bambang sekali lagi menegaskan bahwa harapannya agar pelaku dapat dijatuhi hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati.
"Ini harus menjadi pelajaran bagi semua orang. Bergaul dengan orang seperti ini sangat berbahaya, terutama bagi para generasi muda, terutama perempuan. Mereka harus dijaga dan berhati-hati saat berkenalan dengan individu seperti ini, yang bisa diibaratkan sebagai predator," tandasnya.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.