WAWANCARA EKSKLUSIF Dokter RSI Unisma, Fifin Pradina Duhitatrissari: Insya Allah Kanker Bisa Sembuh

Rokok dapat menyebabkan kanker nasofaring (KNF), baik bagi perokok aktif maupun perosok pasif.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Zainuddin

SURYAMALANG.COM, MALANG - Rokok dapat menyebabkan kanker nasofaring (KNF), baik bagi perokok aktif maupun perosok pasif.

Tapi, rokok bukan satu-satunya penyebab munculnya kanker nasofaring.

Tidak mudah mendeteksi munculnya kanker nasofaring. Karena berada di area dalam, perlu alat dan pemeriksaan di Poli THT untuk mengetahuinya.

Meskipun tidak bisa terlihat secara kasat mata, kanker nasofaring dapat dilihat dari gejala-gejalanya, seperti ada keluhan di hidung, hidung sering mimisan, hidungnya tersumbat salah satu, dan sebagainya.

Berikut ini wawancara ekslusif wartawan SURYAMALANG.COM, Septyana Eka dengan dokter RSI Unisma, dr Fifin Pradina Duhitatrissari Sp THT-KL terkait cara penyebaran dan cara penyembuhan kanker nasofaring.

Bagaimana cara penyebaran kanker basofaring?

Kanker ada empat stadium. Stadium satu bisa disebut sebagai stadium dini. Kalau sudah ada benjolan, itu masuk pada stadium dua. Stadium tiga dan stadium empat merupakan stadium lanjut.

Stadium satu dan dua itu bisa sembuh apa tidak, tentu kita harus tetap percaya adanya Tuhan atau mukzizat selalu ada. Jadi, selama kita punya keyakinan, insya Allah kanker itu bisa sembuh.

Kalau kanker stadium tiga harus dilihat luasan penyebarannya. Tapi, masih ada kemungkinan bisa baik.

Tapi kalau stadium empat, ini memang paling berat. Kalau sudah stadium empat, tenaga medis tidak bisa menjanjikan sesuatu. Tetapi tenaga medis tetap akan berusaha untuk memberikan yang terbaik.

Yang terpenting adalah harus ada support bagi pasien. Bbila sudah didiagnosa kanker, rata-rata mental pasien langsung down.

Jadi, support dari keluarga, support pembiayaan, dan support dari dirinya sendiri untuk sembuh harus tinggi. Kalau itu baik, insya Allah semua baik.

Bagaimana cara untuk menyembuhkan kanker nasofaring?

Modalitas terapi yang utama adalah radioterapi. Radioterapi melakukan penyinaran, karena lokasi kanker nasofaring berbeda dengan kanker usus.

Sebagai contoh, kalau kanker di usus, kankernya bisa diambil dengan cara dipotong, kemudian terapi. Tapi kalau kanker nasofaring, kan tidak mungkin dipotong karena lokasinya berada di area nasofaring.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved