Penyaluran Sering Tak Tepat Sasaran, Kebutuhan LPG 3 Kg Membengkak

PT Pertamina Patra Niaga memproyeksikan kuota LPG subsidi tahun 2023 mencapai 8,2 juta metrik ton (MT).

Editor: Zainuddin
Kompas.com
Ilustrasi Gas LPG 3 KG 

Untuk menanggulangi makin membengkaknya konsumsi LPG 3 kg, Kementerian ESDM melaksanakan registrasi untuk penyaluran subsidi tepat sasaran.

Nantinya penyaluran real akan dilihat pada proses registrasi.

Menurut dugaan Kementerian ESDM, selama ini kuota LPG 3 kg selalu jebol lantaran penyalurannya tidak tepat sasaran.

"Kami duga dipakai di tempat yang tidak berhak mendapat subsidi. Misalnya, rumah makan kan tidak boleh, maka kami arahkan agar barang subsidi tidak dipakai oleh yang tidak berhak," kata Tutuka.

Kementerian ESDM dan PT Pertamina sudah mendata program penyaluran LPG Subsidi tepat sasaran sejak awal tahun ini.

Diharap pembatasan pembelian LPG 3 kg bisa berjalan pada awal 2024.

Tutuka menjelaskan transformasi subsidi mengarah pada perubahan paradigma dari subsidi berbasis komoditas menjadi berbasis orang.

Nantinya penyaluran LPG subsidi akan memanfaatkan Data Sasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kemenko PMK dan Bantuan Produktif Usaha Mikro dan Kemenkop dan UKM.

Tutuka menyatakan, transformasi subsidi LPG tabung 3 kg terus dilakukan dengan pelaksanaan pendaftaran menggunakan teknologi informasi yang ditargetkan selesai di tahun ini.

"Kami bersama PT Pertamina telah melakukan pendataan dan pencocokan data pengguna serta pencatatan transaksi LPG 3 kg dari awal 2023,” ujarnya.(

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved