Berita Malang Hari Ini
Biskuit Anti Stunting Karya Mahasiswa UMM Berbahan Dasar Biji Nangka dan Kacang Tunggak
Biskuit anti stunting Mahasiswa UMM memanfaatkan biji nangka yang banyak jadi limbah saja padahal memiliki kandungan karbohidrat
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG – Kelompok Mahasiswa Program Studi Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Universitas Muhammadiyah Malang membuat inovasi produk makanan bayi berupa biskuit yang diklaim bisa mengatasi stunting.
Karya biskuit bayi mereka itu berbahan dasar biji nangka dan kacang tunggak.
Fakhri Ahmad Wafi, salah satu anggota tim mengatakan masalah utama dari stunting adalah kekurangan asupan gizi, termasuk kekurangan protein dan kalori.
Dari banyaknya penelitian yang ada, biji nangka sendiri memang memiliki kandungan karbohidrat.
Pun dengan kacang tunggak yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu 24,4 gram.
“Kedua bahan itu disubstitusi menjadi tepung yang kemudian kami olah menjadi biskuit,” ungkap Fakhri, Sabtu (8/7/2023).
Fakhri menjelaskan, pemilihan biji nangka bukan tanpa sebab. Ia bersama timnya melihat masih banyak limbah biji nangka yang terbuang sia-sia.
Fakhri juga menyampaikan target stunting dari timnya adalah bayi yang berumur 0-6 bulan dan 6-12 bulan yang memasuki Makanan Pendamping ASI (MPASI).
“Karena memang fokus kami ke bayi, jadi produk yang kami buat berupa biskuit sebagai makanan pendamping ASI.
Biskuit ini juga bisa diolah menjadi bubur.
Selain itu, biskuit sendiri bisa menjadi makanan sekaligus sebagai mainan untuk merangsang motorik pada bayi atau anak-anak.
Alhamdulillah PKM-RE yang sedang kami buat telah mendapat pendanaan dari Kemdikbud,” ungkap Fakhri.
Menurut mahasiswa asal Surabaya itu, tepung biji nangka dan kacang tunggak yang sudah diolah menjadi biskuit, diuji kadar proksimat untuk mengidentifikasi kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan serat pada suatu zat makanan dari bahan pakan atau pangan.
Selain itu juga dilakukan pengujian organoleptik dan terakhir diujikan pada bayi dan ibu yang sedang hamil.
“Semoga produk yang kami buat dari PKM-RE ini bisa membantu menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, sehingga dapat menciptakan dan melahirkan generasi bangsa yang sehat dari bayi dan ibu yang sehat,” harap Fakhri.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.