Nasib Mujur Mbah Taryo Dapat Duit Rp19,5 M Imbas Proyek Tol, Kaya Mendadak Bangun Rumah Mewah
Nasib mujur Mbah Taryo dapat duit Rp 19,5 M imbas proyek tol, kaya mendadak bangun rumah mewah.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, - Nasib mujur Mbah Taryo dapat duit Rp 19,5 miliar imbas proyek jalan tol terjadi di Jambi.
Mbah Taryo kaya mendadak setelah tanahnya digusur pemerintah karena pembangunan jalan Tol Trans Sumatera Ruas Betung-Jambi.
Kini Mbah Taryo mengalokasikan uang tersebut untuk membangun rumah mewah dua lantai di wilayah baru.
Diketahui pembangunan Tol Trans Sumatera melalui Desa Muaro Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi sepanjang 11 KM.
Tol tersebut terbentang dari Desa Sungai Landai hingga Desa Sungai Bertam.
Sedangkan proyek pembangunan tol di Desa Muaro Sebapo sudah mulai dilakukan sejak awal Juli 2023 Lalu.
Dimana terdapat 251 bidang tanah yang dibebaskan dari 140 KK di kawasan tersebut.
Menurut Sumirat, Kaur Perencanaan Desa Muaro Sebapo, alat berat untuk pembangunan jalan tol ini sudah mulai berdatangan sejak awal Juni 2023.
"Awalnya pembangunan ini akan mulia dilakukan setelah Pak Jokowi meletakan batu pertama." ungkap Sumirat melansir Tribun Jambi Selasa, (11/7/2023).
"Tapi ternyata Presiden tidak jadi ke sini, namun pembangunan sudah langsung dikerjakan," imbuhnya.

Mbah Taryo sebagai salah satu warga yang memiliki tanah di wilayah tersebut kini sedang dalam proses membangun rumah baru di wilayah lain.
Rumah dua lantai milik kakek 64 tahun tersebut sedang dalam proses pembangunan dengan tampilan yang sangat mencolok.
Meski masih dalam proses pengerjaan, bentuk rumah mewah milik Mbah Taryo tersebut sudah terlihat.
Maklum saja, rumah mewah tersebut berada di dekat hamparan kebun karet, semak, dan tanah bekas lapangan.
Sejumlah tukang tampak sedang mengerjakan tugasnya masing-masing untuk membangun rumah mewah Mbah Taryo.
Mbah Taryo membangun rumah tersebut dari uang ganti untung pembangunan Jalan Tol Jambi-Betung, Sumatera Selatan.
Mbah Taryo sendiri adalah warga Desa Muara Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi, yang tanahnya dilewati jalan tol.
Diketahui jalan tol tersebut sejak bulan lalu sudah mulai dikerjakan.
Tanahnya seluas dua hektare lebih terkena proyek pembangunan jalan tol.
Tanah tersebut juga memiliki dua sertifikat.
Tanahnya berada di tepi ruas jalan lintas Jambi-Palembang.
Panjangnya dari tepi jalan arteri hingga ke dalam mencapai 483 meter.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Pajero Vs Wuling Almaz di Tol Lawang-Singosari Kabupaten Malang
Artikel TribunJambi 'Mbah Taryo Langsung Bangun Rumah Mewah dari Hasil Proyek Jalan Tol'.

Dari ratusan jiwa yang tanahnya terkena proyek jalan tol, Mbah Taryo menjadi orang penerima ganti rugi terbesar di Desa Muara Sebapo.
"Kalau uang ganti ruginya itu capai Rp19,5 miliar," ujar Mbah Taryo saat ditemui Tribun Jambi di rumah sementaranya, Selasa (11/7/2023).
Rumah tersebut berupa rumah papan sangat sederhana, tak jauh dari rumah yang sedang ia bangun.
Mbah Taryo juga menuturkan uang ganti rugi tersebut ia bagi-bagikan ke tiga anaknya, juga untuk membeli tanah.
Mengenai rumah besar barunya tersebut, kakek dua cucu ini mengatakan bahwa ia ingin rumahnya dijadikan tempat berkumpul keluarga dan warga sekitar.
"Umur manusia cuma sebentar," kata kakek yang mengenakan cincin batu merah delima di jari kirinya.
"Pangeran Diponegoro itu umurnya panjang karena ia bermanfaat, selalu dibicarakan," imbuhnya.
Sosok Mbah Taryo
Mbah Taryo sendiri adalah pensiunan PNS di Dinas Perkebunan Kabupaten Batanghari.
Ia memiliki kebun karet, ayahnya dulu di zaman Belanda bekerja di perkebunan karet Belanda.
Tahun 1960-an, Mbah Taryo tinggal di Desa Muara Sebapo.
Terkait pembangunan jalan tol, ia mengapresiasi proyek prioritas untuk menghubungkan daerah-daerah di Sumatera tersebut.
"Secara nurani ini untuk kepentingan negara, ya saya setuju saja." kata Mbah Taryo yang kemarin ditemani anak bungsunya.
"Apalagi saya ini pensiunan PNS," imbuhnya.

Di sisi lain, ada kisah menarik di tanah yang kini dibangun rumah mewah Mbah Taryo.
Lapangan dekat rumahnya dikenal oleh warga dengan nama Lapangan JK atau Lapangan Jusuf Kalla.
Penamaan tersebut lantaran saat menjadi Wakil Presiden, JK pernah ke sana pada tahun 2006.
"Ingat enggak dulu ada program penanaman karet satu juta hektare. Nah, dulu Pak JK nanamnya di sini, " kenangnya sembari menoleh ke belakang.
Mbah Taryo lalu menunjuk caping yang tergantung dan dulunya dipakai JK saat menanam karet di sana.
Masih jelas terbaca tulisan di caping tersebut.
Selain tertera tulisan tahun 2006, ada pula tulisan 'Tahun Kebangkitan Karet Rakyat Jambi'.
Lalu dimana pohon karet yang dulu ditanam Jusuf Kalla?
"Ya ditebang. Itu posisinya di rumah baru, persisnya di ruangan yang akan jadi kamar utama," kata Mbah Taryo tertawa sembari menunjuk rumah mewahnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
LINK LIVE STREAMING Persijap Jepara Vs Arema FC Sore Ini Tanpa Dalberto Saatnya Dedik Drogba Tampil |
![]() |
---|
CHAT Terakhir Abay Fotografer Humas DPRD Makassar Sebelum Tewas Terjebak Api Gedung Dibakar Pendemo |
![]() |
---|
PENGAKUAN Bripka Rohmat Tidak Lihat Affan di Depannya Ojol Tewas Terlindas Rantis Brimob: Penuh Asap |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Hari Ini Sabtu 30 Agustus 2025, Cerah Suhu Terdingin 16-17 °C |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Penyebab Dalberto Absen Lawan Persijap, 2 Pemain Pulih dari Cedera |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.