Pembelian Motor Listrik Masih Minim, Pemerintah Evaluasi Program Subsidi

Pemerintah menargetkan pembelian motor listrik bersubsidi tahun 2023 mencapai 200.000 unit.

Editor: Zainuddin
suryamalang.com/Lu'lu'ul Isnainiyah
Ilustrasi. 

SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan pembelian motor listrik bersubsidi tahun 2023 mencapai 200.000 unit. Tapi sampai saat ini baru puluhan unit yang tersalurkan ke konsumen.

Dilansir dari laman situs Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (Sisapira.id), kuota subsidi pembelian motor listrik tahun 2023 masih tersisa 198.901 unit. Artinya, pemesanan motor listrik bersubsidi baru mencapai 1.099 unit.

Sampai saat ini 967 konsumen masih memproses pendaftaran untuk mendapat motor listrik bersubsidi tersebut. Lalu ada 96 konsumen yang sudah terverifikasi.

Tercatat, baru ada 36 unit motor listrik bersubsidi yang dilepas ke pasar.

Kepala Staf Kepresiden, Moeldoko mengatakan motor listrik bersubsidi sepi peminat karena pemerintah menetapkan syarat sangat ketat.

"Insentif disertai dengan persyaratan itu tidak menarik. Kami akan mengubah persyaratan itu, dan ditiadakan," ujar Moeldoko, Kamis (13/7).

Moeldoko mengatakan saat ini pemerintah berencana mengubah syarat penerima insentif motor listrik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan masih mengevaluasi persyaratan subsidi motor listrik.

Persyaratan ini menjadi hambatan masyarakat untuk mengikuti program subsidi motor listrik.

Dana Awal

Kendaraan listrik termasuk bidang bisnis yang menjadi incaran modal ventura.

Terbaru, Maka Motors mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) sebesar US$ 37,6 juta atau setara Rp 563 miliar.

Putaran pendanaan ini dipimpin bersama oleh AC Ventures, East Ventures, dan SV Investment dari Korea Selatan.

Investasi ini merupakan pendanaan awal dengan jumlah terbesar di Asia Tenggara untuk startup perangkat keras (hardware).

Putaran pendanaan ini juga diikuti oleh Northstar Group, Provident, AlfaCorp, Skystar Capital, Peak XV Partners, Openspace Ventures, Shinhan Venture Investment, Beenext, Kinesys Group, dan M Venture Partners (MVP).

Maka Motors fokus melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) selama dua tahun terakhir. Investasi besar dilakukan dalam pembangunan tim dan proses R&D.

Langkah ini untuk memastikan Maka Motors menciptakan produk dengan struktur biaya yang efisien.

"Maka Motors melakukan proses R&D secara in-house dan lokal, sehingga kami memiliki kontrol atas rantai pasok (supply chain), user insight, dan akhirnya atas efisiensi biaya dalam upaya kami membawa solusi inovatif yang memenuhi kebutuhan unik pengendara Indonesia," ujar Raditya Wibowo, Founder & Chief Executive Officer Maka Motors.

"Pendanaan yang signifikan ini memvalidasi visi kami, dan juga mengakselerasi misi kami untuk melampaui harapan pengendara Indonesia dengan sepeda motor listrik kami nantinya," terangnya.

Maka Motors memang focus di proses penelitian dan pengembangan di tahap awal. Startup mulai merekrut sumber daya manusia yang punya pengalaman bekeja di perusahaan global di Indoensia, Jepang, sampai Jerman.

"Selain membuat motor listrik, kami bermimpi untuk meningkatkan kemampuan SDM Indonesia di bidang R&D dan manufaktur otomotif. Kami mengajak talenta lokal bergabung dengan Maka Motors," kata Arief Fadillah, Co-Founder & Chief Technology Officer Maka Motors.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved