Cara Iptu Ahmad Saidi Latih Anak Driver Ojol Jadi Polisi, Pakai Uang Pribadi, Nge-Gym Dibelikan Susu

Cara Iptu Ahmad Saidi latih anak driver ojol jadi polisi, pakai uang pribadi, nge-gym dibelikan susu.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA
Iptu Ahmad Saidi (kiri), Adz Rizqi dan ayahnya, Safrizal (kanan). Cara Iptu Ahmad Saidi latih anak driver ojol jadi polisi, pakai uang pribadi, nge-gym dibelikan Susu 

SURYAMALANG.COM, - Inilah cara Iptu Ahmad Saidi latih anak driver ojol jadi polisi meski harus pakai uang pribadi. 

Ahmad Saidi ternyata tidak setengah-setengah mendidik anak driver ojol bernama Adz Rizqi (19) sampai akhirnya lulus tes bintara

Sejumlah pelatihan dilakukan Adz Rizqi di bawah bimbingan Ahmad Saidi seperti nge-gym dan renang. 

Adz Rizqi merupakan putra dari driver ojol bernama Safrizal (49) dan Rosidah (48) seorang penjual pecel. 

Safrizal berteman dengan Ahmad Saidi (52) yang menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) Ranmor Satreskim Polresta Bandar Lampung

Adz Rizqi awalnya tidak ada niat untuk jadi polisi sebab merasa tak punya modal dan prosesnya panjang.

Sebagai anak kedua, Adz Rizqi yang baru lulus SMA cuma ingin segera membantu orang tuanya mencari uang. 

Bahkan awalnya Adz Rizqi hendak merantau ke Jakarta dan bekerja di pabrik. 

Siapa sangka, curhatan ayah Adz Rizqi kepada Iptu Ahmad Saidi mejadikannya seorang polisi kendati awalnya cuma ingin jadi sekuriti. 

Lantas bagaimana cara Ahmad Saidi melatih Adz Rizqi sampai lulus jadi polisi?

Ahmad Saidi pun tertawa mengingat masa awal membimbing Adz Rizqi yang lulus penerimaan bintara.

"Payah dia (Rizqi) ini pas pertama ketemu, menyedihkan, hahaha," kata Saidi ditemui di kediamannya, Sabtu (22/7/2023) pagi.

Baca juga: Sosok Pebriayanti Gadis 19 Tahun Dinikahi Pria 53 Tahun, Ternyata Ini Alasan Mau Dijadikan Istri

Artikel Kompas.com 'Ini Sosok "Abang Polisi" yang "Jebak" Anak Driver Ojol hingga Lulus Jadi Polisi'.

Iptu Ahmad Saidi anggota Polresta Bandar Lampung yang membimbing Adz Rizqi
Iptu Ahmad Saidi anggota Polresta Bandar Lampung yang membimbing Adz Rizqi (KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)

Pertemuan pertama itu terjadi sekitar 6 bulan lalu saat Safrizal datang mengenalkan anaknya, Adz Rizqi yang baru lulus dari SMK 2 Bandar Lampung.

Safrizal sempat berkeluh kesah tentang masa depan Rizqi, apakah harus merelakan putranya merantau ke Jakarta atau tetap di Lampung.

"Waktu pertama ketemu saya tanya, minat enggak jadi polisi, dia (Rizqi) langsung jawab cepat, enggak mau, enggak minat," tutur Ahmad Saidi

Adz Rizqi saat itu memang mau langsung bekerja, tujuannya untuk membantu perekonomian keluarga mereka.
 
"Ya sudah, karena anaknya maunya begitu, jadi saya tawari mau nggak bekerja sebagai sekuriti, kebetulan saya ada kenalan, ditanya begitu Rizqi langsung jawab mau," kata Ahmad Saidi.

Pria kelahiran Palembang (Sumatera Selatan) ini langsung berpikir untuk "menjebak" Rizqi agar berminat mendaftar penerimaan Bintara.

Ahmad Saidi mengatakan kepada Adz Rizqi, meski jadi sekuriti, fisik pun harus tetap prima dan bagus, tidak bisa sekadarnya.

"Fisiknya Rizqi waktu itu memang kurang prima, tapi bentuk badannya sudah bagus, hanya tinggal dibentuk saja," kata Saidi.

Selain itu, di mata Ahmad Saidi, Adz Rizqi punya "modal" lain yang bisa dimanfaatkan untuk mendaftar bintara.

"Ayahnya bilang prestasi akademik saat sekolah bagus, selalu dapat ranking. Saya pikir, ini bagus, tinggal jasmani (fisik) saja yang perlu ditingkatkan," kata Ahmad Saidi.

Setelah dua bulan digembleng, Ahmad Saidi melihat kemampuan fisik Adz Rizqi memenuhi standar.

"Wah, badan kamu udah mirip polisi sama TNI nih, sudah sekalian aja daftar," cerita Ahmad Saidi.

Adz Rizqi pun jadi bersemangat dan memutuskan daftar penerimaan bintara tahun 2023/2024 kemarin, dan setelah 13 tahapan dilalui, Rizqi lulus dengan murni.

Saidi menuturkan dia tidak ada motif apa-apa saat awal membimbing Adz Rizqi.

“Kebetulan saya suka olahraga, cuma pengen nyari teman buat joging, masalah dia lulus atau tidak nggak pernah kepikiran," katanya.

Dalam proses bimbingan, Ahmad Saidi merogoh kocek pribadi untuk memberi motivasi kepada Adz Rizqi.

Ahmad Saidi memfasilitasi anak driver ojol itu dengan membership gym untuk latihan ketahanan fisik sampai membelikan asupan susu untuk Adz Rizqi.

Ahmad Saidi mengaku bangga dengan pencapaian yang diraih Rizqi sebab baginya apa yang telah terjadi adalah hasil kerja keras Rizqi sendiri.

"Saya cuma bantu semampu saya, motivasi sama menularkan pengetahuan saya," kata Saidi.

Adz Rizqi sendiri merupakan satu di antara 508 calon siswa yang lulus untuk bersekolah di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Lampung pada gelombang kedua 2023 ini.

Adz Rizqi putra dari driver ojol bernama Safrizal (49) dan Rosidah (48)
Adz Rizqi putra dari driver ojol bernama Safrizal (49) dan Rosidah (48) (KOMPAS.COM/TRI PURNA JAY)

Safrizal, mengaku memang pernah berkeluh kesah dengan teman kongkonya yang merupakan anggota Polresta Bandar Lampung itu. 

"Saya manggilnya abang, dia (abang) ngomong, 'Masa sih enggak minat, coba dulu ajak ke sini'," kata Safrizal menirukan ucapan anggota polisi itu Sabtu (22/7/2023).

"Dia (Rizqi) bilang mau jadi sekuriti, dia enggak mau jadi polisi. Ribet sama enggak punya uang," kata Safrizal.

Kebetulan kondisi fisik Rizqi saat itu tidak prima, mudah lelah, fisik lemah, dan tidak bisa berenang.

Sementara, Adz Rizqi mengaku semangatnya sempat naik turun saat mengikuti seleksi penerimaan Bintara.

Terlebih dari 13 kali tahapan, semua dijalani tanpa didampingi orang tua, namun motivasi Adz Rizqi mengangkat derajat keluarga menjadi amunisi penyemangat lulus seleksi.

"Enggak pernah kepikiran jadi polisi sih. Cuma emang karena kondisi keluarga begini, saya ingin membantu orangtua," kata Adz Rizqi.

Orang tua Adz Rizqi pun tak bisa membendung rasa bahagia.

Sang ayah, Safrizal bergegas memacu sepeda motornya begitu mendengar kabar putranya lulus jadi Bintara Polri Kamis (20/7/2023).

Safrizal tak menghiraukan bunyi notifikasi order calon penumpang yang muncul di layar ponselnya dan menjemput Adz Rizqi di lokasi pengumuman calon siswa Bintara.

Sesampainya di lokasi, pria yang berprofesi sebagai driver ojek online ini langsung memeluk putranya.

Safrizal tak percaya anak pengemudi ojek daring bisa lulus tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.

Lalu Safrizal mengambil ponsel dari saku jaketnya dan menelepon sang istri, Rosidah menyampaikan kabar gembira tersebut.

Suara Rosidah di seberang telepon terdengar bergetar dan terisak.

Ulekan bumbu pecel terhenti.

Berulangkali asma Allah terucap, mengucap syukur tiada henti.

"Benar-benar enggak nyangka. Ya apalah saya ini, kerjaan cuma ojek online, mana punya uang banyak," kata Safrizal, Kamis, dilansir dari Kompas.com.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved