Berita Pacitan Hari Ini

Penyebab Gempa Bumi Sering Melanda Yogyakarta, Pacitan, Trenggalek, Blitar hingga Malang

Sedangkan wilayah Selatan Pulau Jawa yang dilalui jalur gempa cukup aktif meliputi Yogyakarta, Pacitan, Trenggalek, Blitar hingga Kabupaten Malang.

Editor: Yuli A
Pramita Kusumaningrum
Panorama Pacitan dari Bukit Sentono Gentong. 

Sedangkan wilayah Selatan Pulau Jawa yang dilalui jalur gempa cukup aktif meliputi Yogyakarta, Pacitan, Trenggalek, Blitar hingga Kabupaten Malang.

Reporter: Pramita Kusumaningrum

SURYAMALANG.COM, PACITAN - Sedikinya 9 kali gempa bumi mengguncang Kabupaten Pacitan dalam kurun waktu dua hari. Kekuatan gempa bervariasi mulai dari Magnitudo 2,1 hingga 5,7.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sawahan, Nganjuk, Sumber Harto, menjelaskan, gempa bumi yang akhir-akhir ini sering mengguncang wilayah selatan Jawa.

“Mengingat wilayah tersebut (wilayah selatan Jawa) merupakan zona subduksi atau megathrust,” ujar Sumber Harto, Rabu (26/7/2023).

Zona megathrust ini, kata dia, merupakan zona bertumpunya lempeng Indo Australia yang menyusut ke bawah lempeng Benua yaitu Eurasia.

Dampaknya, penyusutan lempeng tersebut menjadi salah satu faktor terbentuknya beberapa gunung berapi yang berada di Pulau Jawa. 

“Sehingga pada saat terjadinya perubahan bentuk memicu getaran hingga menjadi gempa bumi,” kata Sumber Harto.

Menurutnya, jika dari kondisi seismisitas wilayah Jawa Timur dan sekitarnya, aktivitas gempa bumi sebagian besar bersumber dari subduksi lempeng tektonik Indo Australia dan Eurasia di selatan Jawa.

Zona megathrust tidak hanya berada di Pulau Jawa namun juga meliputi ujung Sumatera, Bali, hingga Nusa Tenggara.

“Sedangkan wilayah Selatan Pulau Jawa yang dilalui jalur gempa cukup aktif meliputi Yogyakarta, Pacitan, Trenggalek, Blitar hingga Kabupaten Malang,” terangnya.

Sumber Harto mengakui, Pacitan yang menjadi daerah berlangganan gempa, selain karena berada pada zona megathrust. Kondisi ini ditambah dengan aktifnya jalur sesar Grindulu.

“Gempa ini sering terjadi di daerah zona prisma akresi, " pungkas Sumber Harto.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved