Berita Malang Hari Ini

VIDEO - Suasanna Lomba Tari Topeng di Kampung Budaya Polowijen, Kota Malang

Kalau banyak yang mengharapkan ada pentas Tari Topeng, maka ada pergerakan ekonomi juga. Misalkan kostumnya atau topengnya yang dilakukan perajin.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
purwanto
Tari topeng Malangan. 

Kalau banyak yang mengharapkan ada pentas Tari Topeng, maka ada pergerakan ekonomi juga. Misalkan kostumnya atau topengnya yang dilakukan perajin.

SURYAMALANG.COM, MALANG - Festival Topeng Malang digelar selama dua hari ini Kampung Budaya Polowijen Kota Malang, Sabtu-Minggu (5-6/8/2023).

Kegiatan ini diminati oleh para siswa SD dan SMP karena dilombakan. Ada kategori individu dan kelompok. "Ada 150 an peserta yang ikut lomba tari Topeng Malang," jelas Ki Demang, Ketua Pokdarwis Kampung Budaya Polowijen pada suryamalang.com, Minggu (6/8/2023). Mereka memakai pakaian penari Topeng Malang yang lengkap


Kebanyakan peserta adalah siswa SD sebanyak 59 orang.  Sisanya ada siswa SMP ada 20 orang. Sedang kategori kelompok SD ada 25 tim dan kategori SMP ada tiga tim. "Festival Topeng Malang di Kampung Budaya Polowijen pertama kali digelar dalam kurun waktu tujuh tahun ini. Selain sebagai salah satu event untuk Kota Malang, juga sebagai  upaya meregenerasi penari Topeng Malang," kata dia.


Ini juga sebagai kegiatan melestarikan warisan budaya tak benda di Malang Raya yang diajukan ke ke Provinsi Jawa Timur. Maka perlu dijaga dan dilestarikan. "Ini juga bisa contoh lewat kegiatan. Untuk lomba tarinya juga kategori sekolah. Jadi anak SD kelas 1 sampai 6 dicampur untuk bertanding," jawab dia. Hal itu sesuai saran dari Kadis Dikbud Kota Malang. Sehingga kelak dari sertifikat lombanya bisa buat PPDB jalur prestasi non akademik.


Sebelum berlomba, para peserta diarak ke makam Mbah Reni untuk nyekar. Lokasinya tak dari kampung ini. "Disana buat sesekaran ke mpu topeng Mbah Reni. Bahwa inilah anak wayang kita sebagai regenerasinya," jawabnya. Tujuan nyekar adalah menghargai sejarah leluhur, termasuk ke mpu topeng, melakukan doa anak sholeh dan amal jariyah ilmu bermafaat. Dengan mengenal Mbah Reni, maka menghidupi banyak sisi.


"Kalau banyak yang mengharapkan ada pentas Tari Topeng, maka ada pergerakan ekonomi juga. Misalkan kostumnya atau topengnya yang dilakukan perajin," jawab Ki Demang. Salah satu peserta lomba tari Topeng Malang adalah Vivi, siswa kelas 7 SMPN 2 Tumpang, Kabupaten Malang. "Saya sudah suka menari Topeng Malang sejak kelas 1 SD," jawab Vivi yang sedang menunggu tampil berlomba. Ia menargetkan meraih kemenangan dengan rajin berlatih.


"Targetnya bisa menang," jawab juara 3 tari Topeng Malang tingkat Provinsi Jatim ini. Ia menyatakan tantangan menari ini dari topengnya. Bagian mata sedikit yang terlihat. Sedang di bagian hidung tertutup. Jadi agak ngab. "Tapi karena sudah hafal gerakannya ya gak masalah," jawabnya. Sedang Jamrozi, dosen Komunikasi UMM menjelaskan jika event itu bagian dari praktikum mahasiswa prodi Komunikasi UMM untuk mata kuliah Manajemen Event.


"Kita punya 28 kelompok praktikum dan beberapa kelompok mengangkat tema budaya. Harapannya dengan praktik langsung membuat event, maka mereka mampu mengindenfikasi  problem di masyarakat lewat event. Tentu saja lewat riser dulu," papar dosen ini. Seperti dengan mengangkat event budaya ini agar bisa memasyarakatkan lagi. Per kelompok mahasiswa terdiri dari delapan orang. 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved